Tiga Tiga

6.2K 556 42
                                    

Di teras belakang rumah, kini Zee bersama ayah mertuanya alias Jinan sedang duduk berdua. Mengobrol sambil disuguhkan kopi dan cemilan di pagi hari. Sejujurnya Zee bukan tipekal pria yang rutin minum kopi di pagi hari. Hanya saja tak ada salahnya, hitung-hitung menjadi momen pendekatan dengan ayah mertuanya itu.

"Jadi gimana Zee?"

"Hmm?" Zee yang awalnya duduk bersandar, mengubah posisi duduknya sedikit tegak menyambut pertanyaan Jinan

"Jadi gimana rasanya jadi seorang suami apalagi umur kamu baru 18 tahun, masih sekolah, punya istri yang lebih tua dan galak?" Sambung Jinan

Zee sedikit terkekeh mendengar pertanyaan Jinan itu, "hahaha ya gitulah yah"

"Gitu gimana?" Melihat wajah Jinan menjadi serius, Zee berusaha lebih serius juga menjawab

"Mmm gimana ya, ya sulit sih pasti. Tapi aku seneng sih yah, soalnya kak Chika kan emang perempuan yang udah lama aku suka. Jadi aku ngejalanin semuanya juga ikhlas-ikhlas aja sih"

"Bucin!"

"Iya yah"

"Kalo sekolah sambil kerja apa gak berat Zee?"

"Ckk kadang agak pusing aja sih, masih nyesuain. Tapi kan aku juga masih banyak dibantu sama papa jadi ya masih enjoy sih jalaninnya gak terlalu beban"

"Selama jadi istri kamu, si Chika ada minta aneh-aneh gak?"

"Ya biasa lah yah, gak aneh-aneh yang gimana-gimana sih. Namanya perempuan ya gitu lah suka random keinginannya. Tapi bukan yang susah juga sih, kak Chika justru biasa aja gak pernah nuntut aneh-aneh. Dia ngertiin aku masih sekolah"

"Suami bucin ke istri tuh emang harus Zee, tapi bukan berarti mau ditindas terus. Jangan terlalu dimanja Chikanya"

"Iya yah"

"Terus perkembangan rumah kalian gimana?"

"Tinggal finishing sih yah, ya harusnya kurang dari sebulan udah kelar lah"

Sruuuppphh.... Jinan menyeruput kopinya lalu kembali meletakkan gelas di meja. Menatap Zee sambil sedikit tersenyum penuh arti

Kali ini Jinan berbicara dengan sedikit berbisik, "jadi udah ngapain aja kamu sama Chika?"

Zee yang ditanya begitu jelas otaknya ngelag, "ha, ngapain gimana yah?"

Jinan berdecak kecil, "halah, masa gak ngerti sih. Udah pernah begituan belum sama Chika?"

"Astaghfirullahalazim!" Zee refleks mengelus dada merespon pertanyaan frontal dari ayah mertuanya itu.

"Hadeuh ditanya pake kode gak ngerti. Ditanya frontal malah ngucap. Lagian kenapa kudu istighfar sih kalian kan suami istri apa masalahnya coba?"

"Ya kan kita masih sekolah yah"

"Chika lulus bulan depan Zee, kamu lupa?"

"Tapi kan tetep aja yah kita masih muda. Kayaknya terlalu cepet kalo punya anak di usia sekarang"

"Kan begituan belum tentu langsung jadi Zee"

"Hmm ya gimana ya, nanti aja lah. Kita belum pengen"

"Chika yang belum mau kamu sentuh ya?"

"Aaa...eeee....anu yah..."

"Halah udah tau ayah kamu pasti takut kan sama istri kamu itu. Dasar suami takut istri"

"Emang ayah gak takut sama bunda?"

"Eh ya takut juga sih hehe"

"Yeh sama aja dong kita"

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang