Sebelas

6.3K 471 23
                                    

Zee mendekati Chika yang sedang duduk di kantin bersama para sahabatnya. Kepalanya mendekati telinga kiri Chika sambil berbisik, "kata mama, pulang sekolah langsung ke butik"

Chika menatap tajam Zee bisa-bisanya Zee bertindak seperti ini di depan teman-teman Chika. Kira-kira mereka dengar gak ya, "baca Chat aku biar lebih jelas", bisik Zee kembali sebelum pergi meninggalkan Chika

"Zee bisikin apa Chik?", tanya Ashel kepo

"Pulangnya bareng", ucap Dey  yang tentu membuat Chika kaget, oh tidak apa Dey dengar semuanya? . Padahal mah Dey hanya asal bicara

"Emang iya Chik? " Kini giliran Indah yang bertanya

Chika tentu saja mengelak, "ck...gak lah"

"Masa sih Chik, padahal mah kalo bener juga gapapa", ucap Fiony

" Kalaupun iya dia bisikin gue kayak gitu, gue gak bakal mau pulang bareng dia", ketus Chika

"Biasa aja kali Chik ngomongnya. Tapi jujur menurut gue Zean tuh ganteng Chik, banyak duit, kenapa sih lo anti banget kayaknya sama dia? " , ucap Dey

"Bocil tengil gitu mana ada ganteng" , sahut Chika

"Haduh Chika kayaknya lo harus cek mata deh. Gue setuju sama Dey, Zee memang ganteng kok dan gue yakin semua cewek juga setuju. Lo boleh gak suka, tapi jangan bohongin diri sendiri gitu lah", timpal Ashel

" Ih apaan sih orang emang dia biasa aja menurut gue",

"Ya ya kita lihat sampe mana sih lo pertahanin kedenialan lo itu"

"Ck...bahas yang lain ah jangan dia gue males", kesal Chika

"Udahlah guys, Chika badmood tuh. Bahas yang lain aja"

"Badmood sma gengsi beda tipis", gumam Ashel

"Apa cel?"

"Enggak....."

.
.
.

Pulang sekolah ada yang senyum-senyum tak jelas karena akhirnya berhasil membonceng Chika dengan sepeda motornya.

"Pegangan kak", ucap Zee

"Dih modus"

"Gak maksa kalo gak mau, tapi kalo jatoh jangan nangis ya"

"Nyenyenye", meski begitu Chika tetap memeluk tubuh Zee, ya walau tidak terlalu kencang"

"Nah gitu dong"

"Zeandra lo gak lupa kan sama perjanjian kita"

"Yang mana? "

"Is kok yang mana"

"Ya kan perjanjian kita banyak"

"Soal lo harus ngerahasiain pernikahan kita dari temen-temen gue dan lo"

"ya gue inget itu"

"Terus kenapa tadi lo gitu di kantin"

"Bukannya emang gue biasanya gitu ya"

"Ya kalo mereka curiga gimana"

"Gak bakalan lo tenang aja, justru gue bersikap sama kayak biasanya supaya mereka gak curiga. Kalo gue tiba-tiba jauhin lo baru tuh mereka pasti curiga"

"Ck...awas aja kalo sampe ketahuan"

"Sans aja gak bakal"

Tak terasa keduanya sampai di butik untuk fitting baju pernikahan . Ya meski pernikahan mereka akan berlangsung privat , tetap saja baju pengantin itu penting.

Di dalam butik sudah ada bunda Cindy dan mama Shani.

"Akhirnya kalian sampe juga!. Sini nak buruan", ucap Cindy terlihat antusias menyambut kedatangan Chika dan Zean

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang