Sepuluh

6.6K 512 32
                                    

Hari ini Zee beserta papa mamanya sedang berada di sebuah restoran. Ya Zee akan dikenalkan dengan wanita yang dijodohkan dengannya.

Zee sangat berharap kalo wanita itu menolak perjodohan ini. Karena hati Zee sepenuhnya sudah menjadi milik Chika

"hai Cio, hai Shan"

"akhirnya sampe juga lo, apa kabar?" ucap Gracio

"gw baik"

Zee hanya menyaksikan kedua orang tuanya yang saling menyapa dengan 2 orang yang ia yakini adalah bakal calon mertua darinya nanti. Tentu saja kalo jadi.

Hingga akhirnya waktunya Zee memperkenalkan diri

"oh ya, ini anak gw Zee"

"halo om halo tante aku Zee" ucap Zee mencium tangan mereka dengan sopan

"anak kalian ganteng"

"iya dong, oh ya anak lo mana?"

"bentar-bentar. Nah itu" ucapnya menunjuk seseorang yang sedang berjalan mendekat ke arah meja mereka sambil menggandeng anak kecil yang sepertinya adalah adiknya

"malam Om, malam tante" ucapnya tersenyum

Lalu tatapannya pindah ke

"Zee?" ucapnya kaget

"kak Chika?" ucap Zee tak kalah kaget

"lah kalian udah saling kenal?" tanya Shani

"apa kak Chika yang mau dijodohin sama Zee?"

"iya anak perempuan om kan cuma Chika" jawab Jinan

"jadi kalian udah kenal?" tanya Cindy

"kita satu sekolah tante. Kak Chika kakak kelas aku" ucap Zee tersenyum

Ah rasanya Zee senang sekali, kenapa gak dari awal bilang kalo Chika yang akan dijodohkan dengannya, tau begitu kan gak perlu galau. Sementara Chika hanya diam bingung harus berekspresi seperti apa.

"ini Tian adiknya kak Chika?" tanya Zee lagi

"iya bang Zee aku adiknya kak Chika"

"lah kamu kenal Tian juga Zee?" tanya Jinan ayah Chika

"iya om, tiap hari minggu aku sering ikut ngelatih futsal di sekolahnya Tian"

"Iya yah, Bang Zee jago loh main Futsalnya"

"wedeh keren emang calon mantu ayah"

Singkat cerita mereka sudah makan malam bersama sekarang sudah sampai pembahasan serius mengenai perjodohan

"nah dari tadi kan para orang tua sudah bahas tentang perjodohan Ini, dan pernikahan kalian bulan depan. Nah sekarang baik Chika atau Zee ada yang mau berpendapat?" tanya Gracio

"kalian terima gak perjodohan ini?" tanya Shani

"kalo itu harus terima gak ada penolakan" ucap Jinan. Ayah Chika ini emang adalah tipikal orang tua yang tidak suka dibantah ya guys. Makanya selama ini Chika selalu nurut

Zee sedikit kaget mendengar itu, sebenarnya Zee sih tentu saja tidak keberatan tapi Chika?. Zee tidak pernah mau memaksa Chika, meski Zee sudah bisa merasakan kalo Chika sudah mulai menyukainya tapi tetap saja selama Chika belum mengakuinya sendiri Zee merasa belum lega. Zee melirik Chika yang hanya diam tertunduk

"mmm... Om Jinan, Zee boleh gak ajak Chika ngobrol berdua dulu?" tanya Zee hati-hati"

Chika menengok ke arah Zee

"Boleh Zee silakan dia kan calon istri kamu" ucap Jinan

Zee akhirnya membawa Chika keluar, lebih tepatnya ke dalam mobil Zee

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang