Dua Dua

5.9K 436 33
                                    

30 menit berlalu tanpa suara antara Chika dan Zee di kamar milik Chika ini. Chika sudah lelah rasanya mengomeli Zee prihal postingannya semalam. Sementara Zee hanya diam saja tidak minta maaf, membela diri atau apapun itu. Entahlah dari awal Chika marah Zee hanya diam mendengarkan. Membuat Chika bingung sendiri jadinya, mulutnya sudah berbusa tapi tidak ada tanggapan sedikitpun dari Zee. Kalau dilihat dari sudut pandang Zee sebenarnya dia masih mengantuk, Chika membangunnya tiba-tiba sambil marah-marah, bahkan Zee masih mengumpulkan nyawanya dulu. Tapi Chika sudah nyerocos kemana-mana

Chika menengok pada Zee, "lo udah gak ngehargain gue lagi ya Zee. Gue ngomong panjang lebar tadi gak ada tanggapan dari lo. Gue lagi marah loh Zeandra Abimana!. Lo tuh punya janji buat rahasiain pernikahan kita, dengan lo posting foto gue tengah malem gitu menurut lo gimana tanggapan orang-orang. Mikir dong Zee!. Astaga masa iya gue kudu ngulangin semua perkataan gue tadi supaya lo kasih tanggapan sih hiksss.... ", sangking kesalnya air mata Chika sampai menetes membuat Zee yang tadinya diam menjadi panik seketika....

"Hei kok nangis sih, iya-iya gue salah. Gue minta maaf ya", Zee menarik Chika ke dalam pelukannya..

"Selalu gini alurnya lo salah, gue marah, terus lo minta maaf. Ntar lo ulangin lagi terus aja muter kayak gitu. Lo kalo gue bentak-bentak, nganggep gue bawel lah. Padahal kalo lo stop berulah gue juga gak akan marah"

"Maaf ya gue emang masih kayak bocil, terus-terusan buat lo marah dan emosi. Maaf kak Chika gue gak bermaksud gitu, semalem sebelum tidur tanpa pikir panjang gue posting foto lo, ya gue salah untuk itu gue minta maaf. Dari tadi gue diem karena gue bingung harus bela diri kayak gimana karena emang gue ngerasa salah. Dari tadi gue dengerin lo ngomong kok, maaf kalo kesannya kayak gak peduli. Sekali lagi gue minta maaf. Sekarang gini aja deh karena gue udah sering buat kesalahan. Gimana kalo setiap gue buat salah kak Chika kasih hukuman aja deh. Atau apa deh biar ada efek jera buat gue"

Chika melepaskan diri dari pelukan Zee, "bener ya, gue boleh hukum lo"

Zee mengangguk, "hukuman apapun itu bakal gue kerjain, yang penting jangan digugat cerai aja sih hukumannya hehe"

"Oke kita mulai dari kesalahan lo yang kali ini ya hukumnya"

"Sekarang banget nih"

"Iya dong"

"Ya udah iya apa hukuman buat gue kali ini"

"Selama seminggu lo tidur di sofa gak boleh satu kasur sama gue"

"Seminggu?"

"Ya kenapa lo gak terima. Masih untung ya cuma seminggu, daripada sebulan"

"Iya-iya seminggu gapapa deh jangan sebulan ya"

"Ya tergantung kalo lo bikin kesalahan lagi ya bisa jadi sebulan. Atau nanti hukuman nya gue ganti jadi tidur di balkon sana biar lo digigitin nyamuk"

"Is jangan dong"
.

.

.

.

Siang hari Chika yang merasa gerah memutuskan untuk mandi. Zee sedang pergi keluar bertemu teman-temannya.

Usai mandi Chika kini tengah berdiri dengan handuk yang melilit ditubuhnya. Tengah asik memilah-milih baju di dalam lemari yang ingin ia kenakan.

"Na.....na....na......na........"

Chika asik bersenandung yang entah lagu apa. Karena banyak bergerak handuk yang melilit tubunya melorot. Chika membenarkannya, ia membentangkan handuk itu sebentar sebelum dengan cepat mengenakannya kembali

Tsundere [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang