2. hari pertama mengenalmu

17 3 0
                                    

2. hari pertama mengenalmu



Alastair Kalendra, mantan ketua OSIS SMP Taruna Bangsa, si tampan panutan semua orang.

Alastair Kalendra, mantan ketua PASGA (Pasukan Garuda) tingkat SMP—julukan untuk anggota inti Pramuka Taruna Bangsa, kesayangan guru-guru di sana.

Alastair Kalendra, si sempurna yang sampai detik ini belum ada yang mampu menggeser julukan itu, si lelaki penuh kharisma yang selalu jadi perbincangan hangat seluruh murid Taruna Bangsa dari semua kalangan.

Alastair Kalendra a.k.a Alaska, begitu orang-orang memanggilnya, kini menghentikan gerakan tangannya di udara. Wajahnya tertegun, bahkan angin yang berhembus menerpa wajahnya seolah berbisik tentang indah yang sedang bumi hadirkan pagi itu. Alaska menarik garis senyum di wajah. Tiga temannya yang duduk di teras pos satpam turut menapnya dengan decakan.

"Biasa aja dong mukanya. Sok ganteng!" ucap salah seorang dari mereka, kini melanjutkan makan es krim cokelat yang mulai mencair di sana, namanya Arshaka Keenandra Aditya.

"Bor, jangan jatuh cinta bor. Hatinya jangan murahan," sindir lelaki di seberangnya. Ia bernama Arya Satya Nugraha, lelaki dengan seragam paling rapih yang kini menatap hapenya dengan tenang.

"Bidadari lewat. Sayang kalau gak dipandang-pandang."

"Geli gue njing," sambar Sadam Mahatma, "nyebut deh buat orang-orang yang ngefans sama lo, kalau mereka tahu aslinya lo kayak gini pasti pada lari," lanjutnya sambil geleng-geleng kepala.

Namun, Alaska masih tak menggubrisnya. Pemandangan di depan sana jauh lebih menarik baginya.

Sepasang mata Alaska kini jatuh pada pergerakan seorang gadis yang berjalan beriringan dengan 4 teman lelakinya. Terlihat dari jarak yang jauh ini, binar yang gadis itu pancarkan dari sorot matanya seolah mampu membius Alaska pada semesta itu. Bahkan rasanya, ketika jarak yang semakin jauh ini terbentang, semesta tempat jantung Alaska berdetak, seperti terhenti olehnya.

Inikah yang sering disebut oleh orang-orang jatuh cinta? Kenapa cinta ini jatuhnya tiba-tiba?

Tak bisa dipungkiri, pada sepasang mata tajam Alaska, dapat terlihat di mata Shaka jika temannya itu sedang dimabuk asmara. Lalu Shaka ikut memandang ke arah yang jadi pusat milik Alaska, kemudian ia berdecak setelahnya.

"Seleranya bagus juga."

"Apa? Lo egois banget, Ka, gak nawarin gue es krim."

Tiba-tiba saja Arya sudah marah-marah, dan kegiatan mencuri pandang pada gebetan Alaska jadi terhenti karenanya.

"Beli sendiri. Punya kaki sendiri. Punya duit sendiri, ya, harus mandiri," balas Shaka.

"Maksud gue, apanya yang bagus cok? Itu tadi cuma pengalihan aja. Mana njir? Mana cewek yang ditaksir sama Alaska? Secantik apa, sih, sampai-sampai bisa bersanding dengan pangeran Taruna Bangsa?" tanyanya mulai kepo.

"Anak SMP Melati."

"WAW WADIDAW," pekik Sadam tiba-tiba, dan karenanya, perhatian Alaska harus terpaksa teralihkan, juga bagaimana kini Shaka dan Arya yang menoleh kompak menunggu Sadam menjelaskan situasi itu.

"Alay deh, ah!" kata Alaska dengan sorot mata dingin.

"Coba cek di grup angkatan kita, rame banget tentang SMP Melati."

Alaska langsung bergagas, menggeser Shaka dan duduk di sebelah Sadam, bahkan kini mengambil alih hapenya. Laki-laki dengan rahang yang tajam itu menggeser layar hape Shaka, membaca dengan seksama berita seperti apa yang tengah menjadi hot news di sana.

about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang