"Apa yang kamu lakukan di masa lalu pasti akan mendapatkan balasannya entah itu kemarin, hari ini, ataupun besok."
-Senin, 31 Juli 2023-
***
"Dia sering marah akhir-akhir ini," ujar Farhan sambil menghela napas berat. "Sensi banget."
"Cemburuan parah. Gue enggak sengaja ketemu teman pas smp ngobrol sebentar, dia langsung ngomel-ngomel katanya gue genitlah. Dia ngecek wa gue, nemu chat cewek, dia marah padahal gue enggak ngerespon itu cewek, giliran gue ngecek hp-nya dia enggak dibolehin. Dia bahkan terang-terangan ngomong ke gue kalau dia cemburu sama lo. Gila, gak, sih?" Farhan memijat pangkal hidung, merasa pusing kelakuan Shyfa belakangan ini.
"Cemburu sama gue?" tanya Silvia. "Dia enggak ngomong apa-apa ke gue. Kenapa dia enggak ngomong langsung ke gue, sih?"
"Gak tau, gak ngerti gue sama dia. Lagian kenapa dia harus cemburu sama lo? Gue sama lo aja udah enggak sedekat dulu, lo juga udah pacaran sama Randy. Gue ngerasa kita udah berjarak lho, Vi, bahkan sekarang gue ngerasa kita jauh banget. Ngumpul selalu berenam, terus apa yang harus dia cemburuin sama lo?"
Silvia mengembuskan napas panjang. Sikap Shyfa sama sekali tidak berubah padanya, bahkan Silvia tidak melihat ciri-ciri Shyfa cemburu padanya. "Gini deh, kalau seandainya dia curhat ke gue baru gue ngomong sama dia, tapi kalau dia enggak ngomong apa-apa ke gue, gue enggak bisa apa-apa."
"Lo tau kan akhir-akhir ini gue sering nge-game?" Farhan bertanya dan langsung mendapatkan anggukan dari Silvia.
"Dia juga cemburu sama game, bahkan udah tiga kali dia ngehapus game gue. Semua aja dia cemburuin, stres gue lama-lama."
Silvia hanya mendengarkan, tak tahu harus menyahuti seperti apa. Takut-takut jika dia salah bicara dan membuat Farhan makin marah ke Shyfa.
"Udah sabar aja. Semua bakal baik-baik aja nanti. Enggak ada hubungan yang benar-benar mulus, pasti ada aja masalahnya," ujar Silvia setelah sekian lama berpikir dan menyusun kata.
Silvia menepuk pelan bahu Farhan untuk memberi semangat pemuda dengan wajah ditekuk itu.
"Eh, hai, lagi selingkuh, ya?"
Silvia dan Farhan langsung menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat Friska dan Mikha yang tengah menatap sinis ke arah mereka.
"Maksud lo apa?" tanya Silvia. Hanya dengan melihat wajah dua kakak kelas itu amarahnya sudah terpancing.
"Lah, ngamok," ujar Mikha sambil terkekeh.
"Biasanya juga berenam, sekarang tinggal berdua. Bukannya itu lagi selingkuh, ya? Secara lo pacarnya Randy, sedangkan Farhan pacarnya Shyfa," tutur Friska sambil bersedekap dada.
"Punya temen diembat juga. Orang kalau udah gatal dari sananya enggak mikir itu punya temen, ya," sindir Mikha sambil melirik Friska.
"Kalau enggak tau apa-apa mending diam!" Farhan menatap tajam mantan kekasihnya itu. Farhan merasa sangat sial, dia sedang dalam mood buruk malah bertemu dua gadis menyebalkan itu.
"Mending lo berdua pergi!" usir Farhan.
Friska terkekeh sinis. "Karena gue mantan yang baik, biar gue kasih saran ke lo, Han."
"Kalau lo mau hubungan lo sama cewek lo baik-baik aja, jauhin sahabat rasa selingkuhan lo ini. Selama ini hubungan lo selalu berantakan karena selalu ada dia di dalamnya," ujar Friska, lalu segera menarik Mikha untuk pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH DARI HATI YANG PATAH
Fiksi RemajaOrang-orang tahu bahwa Silvia hanya sebatas sahabat untuk Farhan tak pernah lebih. Farhan punya Shyfa di sisinya sekarang sebagai kekasih. Sementara Silvia betah dengan kesendirian karena hatinya masih tertambat pada sosok sang sahabat. Tiba-tiba R...