Bab 29: Kamu, Dia, dan Lukaku

32 9 12
                                    

"Kamu seindah itu untuk terus kutatap sampai rasanya ingin kamu terus menetap. Namun, saat aku mengalihkan pandangan, rupanya ada dia yang tangannya terus kamu genggam erat."

-Rabu, 16 Agustus 2023-

***

Valencia Bestie
Online

Aku udah balik ke Jakarta, baru aja sampai
Tapi masih banyak yang harus aku urus
Nanti kita atur waktu buat ketemu
Aku enggak sabar ketemu kamu

Seriusan?
Gue enggak sabar ketemu lo, Cia
Nanti langsung kabarin gue kalau lo udah ada waktu luang

"Ra, lo sendirian aja?"

Rara mematikan ponselnya, lalu menoleh ke arah suara yang sangat familiar. Dia tersenyum melihat empat sahabatnya yang kini bergabung dengannya di meja pojok ruangan.

"Tadi bareng mama ke sini. Mama ada di ruangannya," jawab Rara. Malam ini mereka memang berada di cafe milik ibu Rara.

"Gue kira lo bareng Rivan," ujar Silvia. Dia meraih salah satu minuman yang sudah tersedia di atas meja, sepertinya Rara sudah memesan sembari menunggu mereka datang.

Rara menggeleng hingga rambutnya yang dibiarkan tergerai hingga pundak ikut bergerak. "Dia nemenin mamanya belanja, sekalian mau beli perlengkapan sekolah yang baru," jawabnya.

Waktu bergerak terlampau cepat hingga tak terasa mereka sudah berada di bulan Juli. Di mana awal bulan Juli mereka menghadapi libur kenaikan kelas.

"Kenapa belanjanya malam? Kek enggak ada waktu pagi atau siang aja," sahut Shyfa yang duduk diapit oleh Silvia dan Farhan.

"Gue tadi lihat emak bapaknya Rivan naik motor berdua di lampu merah tadi." Randy ikut berbicara. Cowok itu duduk di sisi lain Silvia dan berhadapan langsung dengan Rara.

"Rivan makin ke sini makin aneh tau, gak?" Silvia merasakan perubahan Rivan yang cukup drastis. Cowok itu masih bersikap manis pada Rara, tapi sudah tidak sesering dulu. Selalu saja ada waktu di mana Rivan menolak kumpul bersama mereka dengan berbagai macam alasan. Jarang bergabung dalam obrolan grup, bahkan susah dihubungi.

"Rivan berubah banget. Awalnya pas kalian berempat berantem beberapa bulan lalu, di situ dia udah nunjukin beberapa gelagat aneh seolah-olah nyembunyiin sesuatu. Sekarang malah makin jadi. Gue enggak tau, ada apa sama dia sebenarnya." Rara mengembuskan napas begitu berat. Bahunya terlihat turun bersama semangat dan keceriaannya.

Seiring berjalannya waktu memang banyak hal yang kembali baik-baik saja, contohnya hubungan Silvia, Randy, Shyfa, dan Farhan. Namun, tidak dengan Rara dan Rivan. Seiring waktu berjalan membawa Rara dan Rivan ke jalan yang berbeda sehingga menciptakan jarak di antara keduanya.

"Udah, jangan ngomongin dia. Gue males," kata Rara yang kini menampilkan raut cemberut yang nampak menggemaskan.

"Btw, lo sama Randy udah empat bulan, ya?" Rara mengalihkan topik pembicaraan. "Lihat, sekarang tanggal tiga."

Silvia menggeleng pelan melihat raut Rara yang berubah dengan cepat. Namun, Silvia tahu isi hati Rara belum tentu akan berubah secepat itu pula.

SEBUAH KISAH DARI HATI YANG PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang