Bab 40: Flashback

31 8 0
                                    

"Tiada tindakan tanpa alasan."

-Kamis, 31 Agustus 2023-

***

Satu hari sebelum kisah dimulai

"Pacarin Silvia sampai bulan Juli, buat dia benar-benar jatuh cinta sama lo. Setelah itu, lo mau putusin dia atau tetap bertahan sama dia, itu urusan lo." Friska bertopang dagu sembari menatap Randy yang duduk berhadapan langsung dengan dia.

"Gila lo!" seru Shyfa yang duduk di sebelah Randy. Tentu saja dia tidak akan setuju sahabatnya dijadikan mainan.

"Diam dulu, Shyfa," tegur Friska.

"Silvia siapa?" tanya Randy.

"Temen gue," jawab Shyfa.

Randy berpikir sebentar, dipikirnya sekarang terlintas dua wajah teman perempuan Shyfa. Dia tidak tahu yang mana Silvia karena dia tidak terlalu memperhatikan gadis-gadis itu selama kurang lebih tujuh bulan berada di kelas yang sama.

"Oh." Randy mengangguk pelan.

Kemudian, dia balas menatap Friska. "Lo nyuruh gue ke sini cuma buat itu?"

Friska mengangguk.

"Kenapa gue harus nurutin keinginan lo?" Randy mengangkat sebelah alisnya.

"Karena gue tau rahasia lo." Friska menarik sudut bibir kanannya, membentuk senyum miring.

Randy mengerutkan kening.

Friska menyodorkan ponsel yang menyala pada Randy. Randy mengambil dan memperhatikan foto serta puluhan video yang ada di sana. Randy mengepalkan tangan, kenapa Friska menemukan banyak foto kebersamaannya dengan Rachel, bahkan yang sedang ciuman saja ada.

"Lo dapat semua ini dari mana?" tanya Randy.

"Lo enggak perlu tau. Tugas lo cuma nurutin apa yang gue perintahin," balas Friska.

"Gue tau, kalau sampai foto dan video ini dilihat sama bokap tiri lo dan keluarganya, mereka bakal marah besar. Di keluarga itu, enggak dibolehin menjalin hubungan asmara antara sepupu bukan?"

Randy mengepalkan tangan di bawah meja. "Sial, kenapa dia bisa tau?" batin Randy.

"Bokap lo bakal marah lagi ke nyokap lo, maki-maki nyokap lo karena enggak becus ngurus lo. Nyokap lo bakal drop kayak waktu lo ketahuan pacaran sama sepupu lo waktu itu."

"Dan lo, bokap bakal ngambil semua fasilitas yang udah dia kasih ke lo, dia juga bakal ngestop buat ngasih lo duit. Selain itu, lo juga bakal semakin dibenci sama keluarga bokap tiri lo itu."

"Lo mau semua itu terjadi?"

"Lo cuma mau gue macarin Silvia sampai Juli, 'kan?" tanya Randy memastikan jika Friska tak punya keinginan lain lagi. Friska mengangguk.

"Oke, gue setuju. Awas aja lo bocorin semua itu." Randy tidak peduli soal dirinya sendiri, dia lebih takut mamanya kenapa-kenapa karena dirinya. Satu lagi, Randy begitu mencintai Rachel, dia tidak ingin dipisahkan dari gadis itu.

SEBUAH KISAH DARI HATI YANG PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang