Tidak sulit mencirikan mobil mahal nan langka milik Tyler di antara puluhan mobil yang terparkir di basement IndoPet, apalagi pria itu parkir tepat di depan pintu lobi sehingga siapapun pasti akan melihat mobilnya begitu keluar dari lift. Dengan langkahnya yang terburu-buru karena tak sabar bertemu dengan sang pria, Safi membuka pintu mobil tersebut dan masuk ke kursi penumpang sebelah kiri.
"Hi, babe. You're early," sapa Safi menunjukkan senyum manisnya saat tatapannya bersirobok dengan wajah Tyler yang memandanginya dari kursi pengemudi.
"My assistants got everything under control. Aku bisa pergi duluan jadinya," balas pria itu mengelus rambut depan Safi gemas. "Lucu banget. Calon istri siapa sih?"
Oh no. Safi dapat merasakan pipinya memanas untuk kesekian kalinya. Oleh karena itu, ia pun hanya bisa mengelak. "Jangan dimainin. Nanti rusak," gerutunya seraya menahan tangan Tyler supaya tidak menyentuh poninya lagi. Pria itu pun hanya menanggapinya dengan kekehan.
Perempuan itu kemudian memasang seatbelt dan memandang pria di sebelahnya. "Emangnya kita mau kemana hari ini?" tanya Safi penasaran.
"Hmm.. Meeting someone you always want to meet. Nggak sih, aku yang pengen kenalin mereka ke kamu." Tyler menjalankan mobilnya pelan, keluar dari kompleks perkantoran itu.
Jawaban Tyler jauh dari kata memuaskan. Yang ada, Safi malah tambah penasaran. Karena sepertinya Tyler tidak akan memberi tahu apapun kepadanya, Safi pun memutuskan untuk mengecek ponselnya. Beberapa notifikasi berdatangan sedari tadi, namun dihiraukannya karena sibuk rapat.
Alisandra
Saf, you know what?! Tunangan lu barusan bikin gempar grup keluarga karena bikin makan malem keluarga mendadak?
And he requested to add one more seat for you?!!
WOY PLS BACA
Gosh mendadak banget sih.
Saf pls reply me asapSafi yang membaca notifikasi dari Sandra pun membelalak kaget. Ia sontak menatap horror Tyler dari posisinya.
"Kita mau ketemu keluarga kamu?!" pekik Safi melongo.
Kenapa harus hari ini? Jujur saja penampilan Safi saat itu sangatlah tidak proper untuk bertemu keluarga pacar. Kalau dijabarkan, kondisinya seperti ini. Safi baru saja pulang kerja, dengan wajah berminyak, make-up smeared, dress (meskipun bermerk) tetapi lecek, dan tanpa persiapan mental sama sekali.
Tyler mengangguk polos tanpa rasa bersalah. Ia menghela nafas sebal. "Pasti Sandra ya. Memang itu anak gak bisa jaga rahasia."
Lain halnya dengan Safi yang merasa jantungnya turun ke perut begitu mengetahui fakta tersebut. "Babe, tapi aku gak siapin apa-apa!" serunya horror dalam kepanikan.
Sekali lagi Tyler hanya tertawa pelan melihat kepanikan Safi. "Hey, calm down. Cuma keluarga Sandra doang."
Cuma katanya! Safi mendelik ke arah pria itu sebal. Cuma yang ia maksud adalah pemegang saham terbanyak di perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Bagaimana kedua hal itu hanya 'cuma'?
"Kamu gak perlu bawa apa-apa. Just be yourself and everything is gonna be okay."
"Diem kamu. Your sweet talking won't be effective this time," gerutu Safi sambil buru-buru mengeluarkan pensil alis dan liptint dari tasnya. Ia membuka sun visor mobil tersebut dan merapikan makeup dan rambutnya buru-buru. Dari samping, Tyler hanya menatap wanitanya yang sedang ngambek dengan gemas.
Astaga, if she knows how cute she is when panicked.
--
Di bayangan Safi, makan malam di keluarga Tyler akan terasa formal dan mencekam. Dia akan makan dengan salah satu orang terkaya di Indonesia. Safi sudah siap akan penilaian dan juga celotehan dari berbagai pihak mengingat dirinya belum cukup sepadan dengan Tyler yang serba-sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
aficionado
Lãng mạnSiapa yang tidak mengenal Sapphire Ixora Ganendra? Perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu sudah dua tahun berturut-turut masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 berkat kesuksesan perusahaan produsen makanan hewan miliknya. Ia juga seorang so...