Dengan jantung berdegup kencang, Safi melangkahkan kaki ke dalam ruang tamu luas itu. Rumah Tyler dan Matthew tidak ada apa-apanya dibandingkan rumah yang baru ia masuki ini. Rumah Alex Candranata adalah contoh ideal ketika kalian berpikir rumah konglomerat itu seperti apa. Lukisan karya Gustav Klimt di ruang tamu sampai dinding berlapiskan onyx meneriakkan kemewahan kepada siapapun yang ada disana.
Dua orang sudah duduk di ruang tamu itu, Alex dan juga Cecilia. Keduanya menatap Safi dan Tyler dengan tatapan haru, layaknya menyambut anak yang kembali ke rumahnya. Begitu mereka berempat sudah duduk, Safi yang akhirnya memulai pembicaraan diantara mereka.
"Om, Tante, perkenalkan aku Sapphire. Aku calon istrinya Tyler." Safi memperkenalkan diri dengan sopan. Ia kemudian meletakkan kotak berisikan ekstrak ginseng yang ia pangku ke atas meja. "Ini aku ada bawa suplemen ginseng. Walaupun enggak seberapa, tapi aku harap om sama tante mau menerima ini."
"Terima kasih ya, Sapphire. Tante suka loh beli ini buat om kalau lagi jalan-jalan ke Korea," jawab Cecilia. "Eh iya, kalian belum minum." Perempuan itu memanggil seorang ART dan menyuruhnya membuatkan teh untuk Tyler dan juga Sapphire.
"Tyler sudah bilang kalau hari ini dia bakal membawa calon istrinya kesini." Alex berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari sang putra. Safi dapat merasakan kerinduan yang amat sangat dari raut pria tua itu. "Om kira dia sudah nggak mau menginjakkan kaki lagi disini. Terakhir kamu kesini, pas mama sama koko meninggal ya, dek?"
Hening. Safi menoleh pria di sampingnya yang sejak tadi tidak mengucapkan satu patah kata pun. Ia pun perlahan memegang tangan Tyler, membuat pria itu tersadar dari lamunannya. "Papa kamu nanya tuh," ujar Safi mengingatkan.
"Iya," jawab Tyler singkat. Raut pria itu tampak tidak mau melanjutkan basa basi lagi.
"Papa merestui hubungan kalian," ucap Alex to-the-point setelah melihat wajah sang anak yang tidak bersahabat.
Keheningan perlahan kembali menyelimuti ruang tamu itu. "Papa mau ngomong sama kamu berdua. Sapphire keberatan gak kalau liat-liat rumah dulu sama tante?" tanya Alex lagi.
Tentu saja Safi akan memberikan kedua ayah-anak itu waktu untuk berbicara. "Aku gak apa-apa kok om," ujarnya lalu mengikuti Cecilia yang sudah berdiri duluan ke arah belakang mansion.
–
"Kamu mungkin sudah dengar dari banyak orang kalau Alex bukan papa yang baik buat Tyler ya Sapphire?" tanya Cecilia selagi mereka duduk di sebuah pavilion di tengah-tengah lapangan golf.
"Safi saja tante," ucap Safi meralat panggilan Cecilia. "Kurang lebih aku sudah dapat konteksnya, tante. Cuma aku yakin om pasti punya alasannya sendiri."
"Malam itu malam ulang tahun Tyler waktu mama dan kokonya meninggal. Kecelakaan maut disengaja oleh mama temennya Tyler" Cecilia memulai ceritanya. "Waktu itu Tyler sendirian di rumah duka, di hari ulang tahunnya."
Safi mengangguk-angguk, menyimak kalimat per kalimat yang keluar dari mulut Cecilia. "Tante, aku boleh tanya gak kenapa om gak dateng ke pemakaman mamanya Tyler?"
Cecilia menghembuskan nafasnya sebelum mengatakan kebenaran yang terjadi malam itu. "Karena Alex juga kecelakaan yang mengakibatkan dia koma malam itu."
Kenyataan itu membuat Safi tercekat. "Alex bukannya sengaja tidak muncul saat Tyler mati-matian mempertahankan Candranata Industries, tapi dia membela anak itu dari belakang dengan mati-matian meyakini shareholders untuk memilih Tyler sebagai penerusnya."
"He loves his son so much, tapi ia juga tidak bisa mengatakan bahwa ia adalah pria suci yang setia kepada satu wanita. He indeed has illegitimate children. Yang tante kenal, ada lima. Semuanya berusia di bawah Tyler." Cecilia menjeda ceritanya. "Tapi Alex memastikan, bahwa Candranata Industries akan jatuh ke tangan Tyler apapun yang terjadi. Karena Tyler adalah anak sah nya, yang ia sayangi lebih dari siapapun. Dia mengorbankan dirinya dengan bilang ke Matthew, kalau dia tidak peduli dengan Tyler, untuk melindungi anak itu dari segala bahaya yang mungkin mengancam." Cecilia mengakhiri ceritanya yang membuat mereka berdua kini meneteskan air mata.
![](https://img.wattpad.com/cover/298836769-288-k575642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
aficionado
RomanceSiapa yang tidak mengenal Sapphire Ixora Ganendra? Perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu sudah dua tahun berturut-turut masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 berkat kesuksesan perusahaan produsen makanan hewan miliknya. Ia juga seorang so...