Chapter - 8

11 2 0
                                    

"Alhamdulillah sudah sampai rumah pegel juga yak ni badan" ucap Rima dengan wajah lesunya

"wajah kamu napa Rim? kek lesu gitu?" tanya Azza pada Rima

"males jawab dah, aku masuk dulu kak" Rima tidak menjawab pertanyaan Azza, karena sudah sangat capek dan langsung tidur di kamranya.

Disisi lain Azza dan keluarga yang lainya membereskan peralatan outdoor yang habis dipake untuk kemah. Di sela-sela membereskan peralatan outdoor tiba-tiba Galih datang dengan membawa sesuatu di tanganya.

"Assalamualikum"

"waalaikumsalam, gimana Gal?"

"eee... ini Za ada sedikit oleh-oleh dariku"

"wihhh apanih Gal, terimakasih ya"

"ya udah aku pulang dulu Za, assalamualaikum"

"waalaikumsalam, hati-hati Gal"

Galih berjalan pulang dengan senyam-senyum sendiri karena yang menerima oleh-olehnya langsung Azza, dalam perjalanan pulang Galih bertemu warga setempat dan Galih memberi oleh-oleh pada warga yang ditemuinya, karena memang Galih membawa banyak oleh-oleh dari Bekasi.

~Masjid~

"Assalamulaikum.wr.wb"

Galih setiap sore mengajar murid-muridnya, dan Galih membuka pengajian diawal seperti biasa, karena hari ini jadwal KBM adalah BCM (Bermain Cerita Menyanyi).

"Sekarang Mas  Galih ada sebuah permainan untuk adik-adik semua"

"ada yang tau permainan apa yang akan dibawakan?"

"nanti kalau ada yang bisa menjawab dapat jajan dobel dari Mas  Galih"

"hayo siapa yang bisa?"

tiba-tiba Azza masuk ke masjid dan langsung menyaut pertanyaan Galih

"Aku...aku...aku..."

"Lah mbak Azza ndak boleh jawab ya, biar murid-muridnya hahaha" ucap Galih sambil tertawa

"Mas aku tau, aku tau"

"apa dek?"

"cerdas cermat kan mas?" jawab salah satu caberawit yang sangat antusias

Galih pun menyahuti pertanyaan muridnya "yups benar, nanti dapat jajan dobel ya"

"oke Mas"

Galih langsung membagi muridnya menjadi 3 team, team A, team B, dan team C. Setelah membagi Galih menyerahkan pada Azza untuk memberi pertanyaan pada murid-muridnya. Cerdas cermat berjalan dengan lancar dan sangat seru, hingga tiba-tiba pada pertanyaan yang bikin Azza dan Galih kaget sama jawabanya

"Bagaimana cara membaca hukum tajwid idhar halqi?"

team B yang lebih dulu mengangkat tangan langsung menjawab "cara membacanya dibaca dengan jelas"

"yups benar sekali, 100 point untuk team B"

"yeyy... kaya Mas Galih ke Mbak Azza"

"hah maksudnya gimana?" tanya Azza bingung

"udah jelas-jelas ada perasaan, tapi gak mau ngungkapin mang eaaaakkkk..."

seketika Azza dan Galih tidak sengaja bertatap-tatapan mata, dan Azza seperti biasa langsung senyam-senyum karena Azza paling gak bisa tahan senyum, apalagi tahan tawa. Seketika semuanya menceng-cengi Galih.

"eh udah-udah, ini di masjid gak boleh untuk teriak-teriak, bisa ya dijaga suaranya"

"hahahahaha...Mas Galih malu ya sama Mbak Azza" ucap salah satu muridnya sambil tertawa

Galih pun langsung memberi pertanyaan pada murid-murid agar bisa diam

"siapa yang tahu nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi?"

team A langsung sigap menjawab "Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad"

"yups benar sekali, 100 point untuk tem A"

Waktu sudah mendekati maghrib, sehingga BCM selesai dengan pembagian jajan. Setelah pembagian jajan Galih langsung menutup pengajian, dan dilanjutkan sholat maghrib berjamaah di Masjid.

Setelah selesai sholat anak-anaka langsung pulang, dan Azza juga pulang mau makan di rumah, tiba-tiba Galih memanggil Azza

"Za..."

"eh iya Gal, gimana?" 

"yang tadi minta maaf ya Za"

"minta maaf apa Gal? namanya juga anak-anak biasa lah hahahaha. Santai aja kali"

"emmm, yaudah deh hehehe"

"makan gih di rumah ku, ibuk masak enak lho, keburu isya' nanti"

"hehehe... pas banget Za, aku hari ini juga puasa belum buka juga"

"nah kan, ayok"

~Rumah~

Azza pulang ke rumahnya bareng sama Galih untuk makan. Galih memang suka puasa sunnah, salah satunya puasa senin kamis, dan ini kebetulan hari kamis yang mana Galih puasa di hari itu.

"Assalamualaikum" ucap salam Galih dan Azza secara bersamaan

"waalaikumsalam" jawab ibu dengan senyuman di bibirnya

"loh Galih sini makan dulu"

"iya bu, saya juga mau buka hehehe..."

"oh Galih puasa ya?"

"iya bu, alhamdulillah"

"Azza contoh tu Galih, dia lho puasa senin kamis"

"insyaallah... isyaallah... insyallah ada jalaaaaaa~nnnn" jawab Azza dengan lirik lagu Maher Zein

Galih hanya tersenyum melihat Azza dan Bu Zulaiqoh saling ngomong satu sama lain. Azza dan Galih makan bareng dan tidak ada suara sedikitpun, kecuali suara gesekan antara piring, sendok, dan garpu. Akhirnya Azza berusaha mencairkan suasana

"Galih keknya mulai minggu besok aku ngajarnya gak tertib deh"

"emangnya napa Za? kalo ada masalah cerita lah"

"aku insyaallah dah mulai masuk kuliah"

"oh dah mualai masuk yahh,.."

"he'em Gal"

"yaudah gapapa, sans aja kali. Lancar barokah yah kuliahnya. Btw jadi ambil Psikologi?"

"iya, aku ambil psikologi hehehe..."

"waduh, bahaya nih kalo aku nyimpen rahasia bisa keatahuan nih"

"kan aku dah tau kalo kamu suka aku Galih, aku kan juga suka kamu gimana sih" ucap Azza dengan tanpa sadar, dan membuat Galih tersedak saat mau menelan makanan

"eh kamu ngomong apa tadi Za? bisa ulangi nggak"

"eee...nganu Gal, maksudnya kita kan sama-sama suka naik gunung, jadi aku suka hobi kamu"

"enggak yang itu, yang tadi kamu omongin Za"

"apasih Gal, orang nggak ngomong apa-apa, dah sana balik masjid dah mo adzan isya' Galiiiih"

"isssstt... awas aja ya Za, aku bakal buat kamu ngomong gitu lagi" ucap Galih dengan mata menyipit lalu pergi meninggalkan tempat makan.

"buk saya pamit dulu ya, sudah mau isya' bu"

"terimakasih bu, Assalamualaikum"

"waalikumsalam"

sementara itu Azza masih terdiam di tempat makan sambil merutuki ucapanya tadi dan berbicara dalam hati

"Astagfirulloh Za, ngomong apa dah tadi, mana Galih tanya lagi, bego banget sih"

"tapi napa aku malah senyam senyum sendiri sih"

"bodo amatlah"

Hallo readers maaf ya baru sempet upload, Authornya masih KKN. Maaf ya jadi jarang update, selebihnya selamat membaca readers.






Heart in SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang