~Jogja~
Riyan sudah hampir satu tahun hidup di Jogja dengan orang-orang yang baru. Bahkan Riyan sekarang punya resort yang ada di Jogja. Riyan berinisiatif ingin main ke Bandung bertemu dengan keluarga Pak Yahya, terutama Azza teman masa kecilnya yang sekarang sudah menjadi gadis dewasa.
"Gak kerasa udah hampir setahun ya di Jogja"
"telpon Azza kali ya, pengen tahu kabarnya"
Riyan mengeluarkan telponya dan langsung menelepon Azza
"Assalamualaikum Azza"
"gimana kabarnya?"
~~
"kalian berdua disini?" tegur Azza pada Iqbal dan Galih.
"eh mbak Azza" jawab Iqbal sambil cengengesan gak jelas.
Galih hanya senyum dan diam saat melihat Azza karena bingung mau ngomong apa. Setelah Azza menerima pesananya, langsung pamitan pada Galih dan Iqbal
"btw duluan ya"
"ok hati-hati yak" jawab Iqbal
saat Azza dan Rima menaiki motor, Galih memanggil Azza
"Azza..."
tiba-tiba telpon Azza bunyi "tringgg...tringgg...tringgg..."
"Bentar Gal, mau angkat telpon dulu"
"ok, gpp Za" jawab Galih, dengan senyum tipis di bibirnya.
"Assalamualaikum Azza"
"gimana kabarnya?" terdengar suara Riyan dari sebrang sana.
"Waalaikumsalam Riyan, alhamdulillah baik, kamu gimana kabarnya? udah lama gak ketemu nih, kapan main ke Bandung?" jawab Azza dengan sangat antusias.
"alhamdulillah baik Za, maaf ya Za keknya belum bisa main ke Bandung"
"aku masih ngurusin resort aku, jadi kalo ada waktu insyaallah aku selain ke Bandung"
"owalah gitu ya Yan, yaudah deh"
"keluarga baik-baik aja kan?"
"alhamdulillah baik Yan"
"yaudah Za, telponya aku tutup dulu ya, ada tamu yang dateng nih"
"ok Yan, assalamualiakum"
"waalaikumsalam"
Sedangkan disisi lain Galih mengamati Azza yang sedang bertelpon
"woiiii mas, ngapain dah gak kedip, itu orang telpon lhoh, bisa-bisanya gak kedip" tegur Iqbal pada Galih.
"mana ada, orang aku lihat burung terbang tuh, ngapain liatin Azza entar PD" Galih mengelak perkataan Iqbal.
Azza dan Rima yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka berdua langsung saling tatap-tatapan.
"Gal ngapain tadi manggil?"
"eh salah, salah, kan sesuai perjanjian aku panggil kamu om hehehe..."
seketika Galih langsung tersedak dan menyemburkan minumanya, karena yang boleh manggil om hanya Azza, tapi Azza memanggil om di tampat umum. Iqbal dan Rima hanya mlongo dan saling tatap-tatapan satu sama lain.
"bentar-bentar ini maksudnya apa yak?" tanya Iqbal dengan bingung.
"iya nih maksudnya apa kak?" tambah Rima.
"jadi gini... pas di gunung kemarin aku kalah game sama Azza, keputusanya kalo aku kalah dipanggil om sama Azza"
"ya udah aku kalah, jadi dipanggil om hehehe..." jelas Galih secara panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Novela JuvenilAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...