~Jogja~
Riyan setelah selesai merapikan rumah barunya, Ia langsung memasak makanan favoritnya "nasi goreng spesial". Riyan memasak untuk dirinya sendiri, karena Riyan tidak punya siapa-siapa lagi. Riyan dari kecil diasuh oleh pamanya, tapi saat Riyan berusia 8 tahun paman Riyan meninggal dunia. Saat ini Riyan pindah ke Jogja karena ingin mencari suasana baru agar tidak kesepian. Memang di Bandung Riyan menemukan orang-orang yang menyayanginya, tapi disini Riyan cuman ingin menikmati suasana rumah baru yang ada di Jogja
~lirik lagu mulai berkumandang~
Anane mung tresno kalih welasku
Anane mung iki sing tak nduweni
Doyo doyo ngganduli
Doyo doyo nangisi
Kesandung-sandung aku
Maksane atimu...
"Wah enak juga ya lagu jawa tu" ucap Riyan di dalam hati.
Riyan menikmati nasi goreng dengan segelas teh di teras rumahnya dan mendengarkan musik. Burung-burung berterbangan menambah kesan syahdu di sore itu. Tiba-tiba ada warga yang menyapa Riyan dengan bahasa jawa
"Le, sampean nopo nembe pindahan, kok nembe ketingal?" artinya "Nak, kamu apa habis dari pindahan, baru kelihatan?"
Riyan menjawab dengan Bahasa Jawa yang masih kaku "enggeh Pak Lek nembe pindahan saking Bandung" artinya "Iya Om baru pindahan dari Bandung"
"O yo uwes, mugo-mogo betah Le" pamit warga yang tidak sengaja bertemu dengan Riyan.
Fyi "Le" dalam bahasa Jawa adalah panggilan untuk anak laki-laki, dan "Nduk" untuk anak perempuan. Jadi orang Jawa biasa menggunakanya dalam bahasa sehari-hari
"Tringggg...tringgg...tring..." suara panggilan dari telpon Riyan yang mengagetkanya.
"Halo Yan Azza dan keluarga..."
"Azza kecelakaan di Jakarta, ini posisi gw udah di Bandung"
"Tadi Azza sama keluarga terpisah dari rombongan"
"kan lu tau sendirikan, Jakarta macet" suara Galih yang terdengar dari sebrang.
Seketika Riyan lemas, dan tidak bisa menjawab telpon dari Galih. Ia hanya bisa mendengarkan dan berusaha mencerna secara baik-baik kabar itu.
~~
"Bapak, Fairuz, Rima, Azza..." teriak ibu untuk memastikan keluarganya aman-aman saja.
"tolong, bu...tolong..." ucap bapak dengan suara yang lirih dan lemas, karena bapak terjepit kursi.
Posisi tempat duduk : Bapak berada di samping kak Fairuz, kak Fairuz sebagai sopir, ibu dan Rima ada di kursi tengah, dan Azza duduk di paling belakang sendiri.
Warga sekitar langsung berkerumun ditempat kejadian itu, dan menolong Pak Yahya yang terjepit kursi. Bu Zulaiqoh beserta ketiga anaknya langsung keluar dari mobil. Alhamdulillah semua berjalan lancar dalam penyelamatan Pak Yahya. Tidak ada luka sedikitpun dalam kecelakaan itu.
Azza langsung menghubungi Galih untuk menjemputnya di Jakarta "Assalamualaikum Gal, aku sama keluarga kecelakaan di Jakarta, kamu bisa jemput aku nggak?"
"Astagfirulloh di Jakarta? gimana keadaan keluarga yang lain?" tanya Galih yang sangat terkejut atas kejadian yang menimpa keluarga Azza.
"udah aku jelasin nanti, sekarang tolong kesini dulu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Ficção AdolescenteAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...