Chapter - 17

19 2 3
                                        

~Bandung~

Disiang hari yang cerah ibu Zulaiqoh ingin bikin es buah yang akan di minum bersama keluarganya. Berbagai macam buah-buahan akan dicampurkan jadi satu dalam wadah yang dikasih susu dan sirup. Tapi ternyata tangan ibu Zulaiqoh terkena pisau yang digunakan untuk mengiris buah-buahan.

"innalillahi" ucap bu Zulaiqoh dengan perasaan yang tak karuan

"ibuk kenapa?" tanya Rima pada ibu

"kok perasaan ibuk aneh ya, semoga tidak terjadi apa-apa ya sama kak Azza"

Rima langsung mengambilkan bu Zulaiqoh handsaplast untuk membalut luka ditanganya. Saat mau mengambil handsaplas, Rima dapat telpon dari Riyan

"Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

"eh kak Riyan, gimana kabarnya"

"alhamdulillah baik Rim, ini aku mau kasih kabar"

"kak Azza dirawat dirumah sakit, tolong kabari ibu bapak sama kak Fairuz ya"

"ini Azza masih pingsan belum sadar"

Rima hanya bengong mendengar perkataan dari Riyan dengan sedikit mencerna perkataan itu.

"hah gimana kak?"

"kak Azza opname, sakit apa kak"

Ibu yang mendengar telpon itu langsung siap-siap untuk menjenguk putrinya. Sedangkan Rima masih syok dengan kabar dari Riyan. Rima langsung menutup sambungan telponya dan ikut berkemas-kemas seperti bu Zulaiqoh. Setelah selesai berkemas-kemas keluarga Pak Yahya langsung menuju rumah sakit untuk menyusul Azza

~~

"Permisi, dengan keluarga Pasien yang bernama Azza?"

"oh iya dok, saya sebagai suaminya Azza" jawab Galih dengan sangat percaya diri

"baik, bisa ikut saya ke ruangan sebentar"

"ada hal penting yang mau saya bicarakan"

"baik dok"

Galih langsung menuju ruangan dokter untuk mendengarkan penjelasan dari dokter. Setelah di jelaskan dengan panjang lebar, ternyata asam lambung Azza naik, sehingga emosi Azza akhir-akhir ini kurang stabil. 

"istri bapak asam lambungnya naik"

"lain kali jangan sampai kecapek'an ya bapak istrinya"

"makanya diusahakan makanan yang sehat"

"baik dok, istri saya akhir-akhir ini emang lagi sibuk kuliah dok, ngerjain revisi terus"

"oh lagi skripsian ya?"

"kemarin habis sidang sempro dok, alhamdulillah semester 7 nanti ambil skripsi"

"oh gitu. Baik pak saya tinggal dulu ya, nanti jika ada perkembangan akan saya kabari lagi"

"baik dok, terimakasih"

Dokter langsung meninggalkan ruangan, sedangkan Galih langsung menuju kamar Azza. Galih hanya mengamati setiap lekuk wajah Azza yang terlihat pucat, dan berharap Azza segera membuka mata dan melihat senyuman indahnya.

"Gal tadi dokter bilang apa?" tanya Riyan pada Galih

"katanya asam lambung Azza naik"

"owalah, kambuh lagi dong, terus gimana Gal?"

"jangan makan sembarangan dan jangan telat makan kata dokter gitu sih"

"owalah gitu to, cari makan gih"

Heart in SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang