"Buk kak Azza sidangnya gimana ya? kok belum nelpon ya?"
"udah jangan ditelpon dulu, takutnya nanti kalo mengganggu kak Azza pas sidang"
"keknya udah selesai deh buk, orang ini dah malem"
"aku telpon ajalah"
Rima yang tidak sabar menunggu kabar Azza langsung menelpon Azza, sedangkan posisi Azza setelah menunaikan ibadah sholat maghrib.
"tringgg....tringgg...tringgg..." suara telpon dari HP Azza
"Hallo, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
"gimana kak sidangnya? lancar kan?"
"alhamdulillah lancar dek, ini aku bareng Galih sama Riyan"
"lah kak Riyan ngapain disitu kak?"
"iya Riyan sama Galih mau kuliah disini juga"
"owalah gitu ya kak, yaudah deh kak lancar barokah untuk semua urusanya"
"assalamualikum"
"waalikumsalam"
Azza menutup sambungan telponya, dan tersenyum lega karena sudah mengabari keluarga yang di rumah. Tiba-tiba kedatangan Galih dan Riyan menagetkan Azza
"Bwhaaaa..."
"astagfirulloh, kalian ngapain sih suka ngagetin kalo dateng"
"ya... kalo ngangenin mah jelas aku lah" gombal Galih pada Azza
"dih basi"
"santai lah Za, jangan galak-galak entar jelek"
"gini-gini kan lu suka sama gua kan?"
seketika Galih langsung terdiam tanpa sepatah kata apapun, sedangkan ini peluang bagi Riyan untuk mulai mencari perhatian Azza.
"Za, coba lihat langit" tunjuk Riyan ke arah langit dengan senyuman dibibirnya
"masyaallah bagus banget"
"he'em indah ya Za, sayangnya kamu senyum sih"
"hah? maksudnya?"
"ya kalah indah lah"
seketika Azza tersipu malu dengan ucapan Riyan, karena Riyan selama berteman dengan Azza tidak pernah melontarkan kata-kata yang bikin Azza meleleh, jadi ini pertama kali Azza mendengar seorang Riyan mengatakan hal manis seperti itu.
Disisi lain Galih merasa bahwa Riyan lebih unggul dalam mencari perhatian seorang wanita yang disayanginya. Karena Galih berfikir bahwa Riyan lebih tahu semua tentang Azza, mereka lebih dulu saling mengenal satu sama lain.
~Azza~
Azza berkata dalam hati karena tingkah aneh dari kedua temanya ini
"ini anak pada kenapa dah"
"kok saling gombal sih"
"emangnya gw apaan"
"bahan taruhan? gw kasih paham baru tahu rasa kalian"
"yang satunya gombalnya garing, yang satunya emang sweet sih tapi kok gw radak aneh ya"
"tau lah gak penting-penting amat"
Setelah saling menggombal satu sama lain, mereka bertiga memutuskan untuk langsung pulang, sedangkan Riyan mau cari kosan yang deket sama kos Azza, biar berangkat kuliah bisa bareng sama Azza.
"Za deket kosanmu ada kos cowok gak sih?"
"insyaallah ada sih Yan"
"lu mau kos disitu?" tanya Galih pada Riyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Ficção AdolescenteAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...