Siang hari yang sangat cerah dan panas membuat orang-orang merasa haus dan gerah. Rima mengajak kak Fairuz dan bapak keluar beli es di mall dekat rumahnya.
"Bapak sama kak Fairuz mau es apa?" tanya Rima.
"udah samain aja, punya bapak sama kak Fairuz" sahut bapak sambil melihat kearah kotak es yang warna-warni.
"hemm... ibuk beliin yang rasa apa ya bapak? tanya Rima dengan sedikit bingung pada bapaknya.
"kalau ibuk, samain kamu aja Rim"
10 menit kemudian...
"udah pak yuk pulang"
"kasihan ibuk nunggu di rumah sendirian"
"ibu tadi gak mau diajak keluar, katanya panas banget" ajak Rima pada kakak dan bapaknya untuk pulang ke rumah.
~~
"tut...tut...tut..." suara sambungan yang tiba-tiba di tutup oleh ibunya.
Azza seketika berdiri sedikit lemas, dan masih berusaha mencerna kalimat yang diucapkan ibunya tadi.
"Azza kamu nggak papa kan?" tanya Galih yang mengkhawatirkan Azza.
"Nggak papa, kenapa ya ibu telpon tiba-tiba banget dan bilang kalo urgent" cerita Azza dengan wajah yang sedikit panik.
Azza pulang lebih dulu karena telpon dari ibunya. Sepanjang perjalanan pikiran Azza kemana-mana. Setelah sampai di rumah Azza langsung lari dan masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum ibuk, ibu...ibu..." lari Azza menuju kamar ibu.
"Walaikumsalam, Za tolongin ibu masukin benang dalam jarum dong" ucap ibu dengan santainya.
Azza seketika mlongo dan benar-benar tidak menyangka, karena ibunya menelepon hanya untuk memasukan benang ke dalam jarum.
"Ibuk nggak papakan? ibu kenapa" tanya Azza dengan suara yang pelan dan menyelidik.
"nggak papa, ibu baik-baik aja" jawab ibu dengan sangat singkat.
"Astagfirullloh ibu... aku kira ada apa-apa"
"mana ngomong urgent lagi"
"kan Azza jadi deg-degan" ucap Azza denga wajah yang kesal, karena ibunya sudah bikin panik Azza.
Tiba-tiba bapak, kakak, sama adek datang
"Assalamualaikum..." ucap salam secara bebarengan di depan rumah.
"Walaikumsalam" jawab salam ibu dan Azza secara bebarengan.
"loh kak Azza nggak gak ikut penyambutan guru baru?"
"tadi ikut sekarang udah pulang" jawab Azza dengan sangat malas.
"tapi aku tadi liat kak Riyan sama kak Galih masih foto-foto kak, banyak juga yang lain ikut penyambutan" tanya Rumah dengan wajah yang sangat bingung.
"hehehe... maafin ibu Azza, kan itu emang urgent" sahut ibu dengan tertawa.
Bapak, kak Fairuz, sama Rima bingung, dan saling melirik satu sama lain
"sebenarnya ada apa sih?" tanya bapak yang ingin tahu keadaan sebenarnya.
"tadi kan ibuk mau jahit baju bapak, tapi gak bisa masukin benangnya, yaudah ibuk telpon Azza aja lah. Eh Azza beneran pulang hehehehe..." jelas ibu dengan penuh tawa.
"ya kirain Azza ibuk tuh kenapa-napa, mana bilang urgent banget" jelas Azza dengan ngedumel.
"yaudah yuk sekarang mending kita minum es yuhuuuuu..." ajak kak Fairuz agar suasana menjadi cair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Teen FictionAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...