~Galih~
"Aku ngasih apa ya ke Azza?"
"oh iya ya, dia kan suka hal-hal yang berbau editing ya"
"dia juga pernah cerita pengen kamera yak"
"yaudahlah aku kasih kamera aja"
"Ya Allah, aku mau jujur ya Allah sebenarnya aku nggak pingin diemin Azza, tapi gimana lagi Ya Allah? semoga dengan seperti ini aku dan Azza akan dipertemukan dalam takdir terbaik-Mu Ya Allah" do'a Galih di dalam hati
~Azza~
"What apa-apaan nih Galih"
"ini beneran buat aku?"
"gila kesambet apa tuh anak, habis diemin eh ngasih kek gini"
Azza masih terus berfikir mengapa Galih melakukan hal itu, tapi Azza karena gengsinya gede tetep aja masih diemin Galih.
Habis maghrib Azza langsung menuju stasiun untuk naik kereta karena libur kuliah telah usai. Liburan semester ini menurut Azza adalah liburan yang paling Azza senangi dan yang paling Azza benci. Pertama Azza mendapatkan kado yang sangat diimpikan dari orang sepesial, dan yang kedua Azza jadi membenci orang yang sepesial itu.
"Buk, aku berangkat dulu ya, ini nanti tolong kasih ke Galih ya buk"
"bilang aja tanda terimakasih dari Azza"
"dan bilangin gini ya buk ke Galih, lain kali jangan ngirim-ngirim lagi"
~Stasiun~
Azza langsung menuju stasiun yang diantarkan oleh Kak Fairuz dan Rima, setelah sampai stasiun Azza berpamitan pada adik dan kakaknya
"Kak aku berangkat ya, titip keluarga ya kak, jagain lho"
"dek aku berangkat yak, dirumah bantu ibuk jangan main terus"
"idih sok-sokan panggil dek"
"yaudah serah lu Rim"
"Sebenarnya kak Azza tu napa sih? bertengkar sama kak Galih ya?"
"nggak, plis deh gak usah nyebut nama tu orang lagi, gedeg gua dengernya"
Setelah saling berpamitan Azza langsung memasuki stasiun dengan jalan yang gontai, karena pikiran Azza benar-benar kacau. Waktu menunjukan pukul 20.00 WIB dan kereta akan segera berangkat. Azza hanya diam dikereta sembari melihat gelapnya malam dari kaca kereta.
"tring...tring...tring"
"tring...tring...tring"
"hallo assalamualaikum, iya buk gimana?
"Za ini aku Galih,."
Azza baru mendengar namanya langsung mematikan telfon secara tiba-tiba
~Galih~
Galih setelah mengajar caberawit bertemu dengan Bu Zulaiqoh, dan di beri titipan dari Azza. Galih berniat untuk membuka bingkisan dari Azza
"oh iya, tadi apa ya titipan dari Azza, keknya dah gak marah lagi nih"
"Azza kasih gw parfum?"
"biar apa coba? oh gw tau mesti biar aku selalu inget di ya wkwk"
"coba telpon Azza lah, mau ucpain terimakasih"
"hallo assalamualaikum, iya buk gimana?" hah Azza panggil gw buk? (ucap Galih dalam hati)
"Za ini aku Galih,."
"tut...tut...tut..."
"Gilak langsung ditutup sama Azza, Ya Allah napa Azza jadi gini sih?"
"andaikan saja Azza tahu, gw peduli banget sama dia"
mata Galih berkaca-kaca karena Galih tidak pernah merasa sesakit ini
"Ya Allah ini dada tiba-tiba kok sakit sih"
"aku gak mau Azza berubah Ya Allah"
"aku suka Azza, aku sayang Azza, dan aku cinta Azza hiks... hiks... hiks..."
Galih menangis di dalam kamarnya dengan tersedu-sedu, dan tanpa Galih sadari dirinya tertidur pulas. Sedangkan disisi lain setelah mendapat telpon dari Galih Azza merasa berdosa karena telah mematikan telpon dari Galih, dan Azza meilih untuk tidur. Setelah sampai di Depok Azza langsung naik Gocar untuk menuju kosnya, setelah sampai kosnya Azza langsung beres-beres, membersihkan diri, dan memilih untuk langsung tidur.
~~
Hari ini adalah hari pertama Azza setelah liburan kembali ke Depok. Depok memang tidak sedingin di Bandung sehingga Azza kembali penyesuian lagi dengan suhu di Depok.
"Assalamualaikum, buk alhamdulillah aku dah sampai"
"rumah aman-aman semua kan bu?"
"yaudah bu, hati-hati ya, doain Azza ya buk"
"assalamualikum"
Azza seketika meneteeskan air mata, Azza baru satu hari di Depok tapi sudah rindu dengan rumah. Azza tidak ingin orang tuanya tau kalo Azza merindukanya, karena Azza tidak ingin membuat orang yang di rumah bersedih.
~Pesan masuk~
"Assaalmualaikum Za"
"makasih ya bingkisanya, btw parfumya baunya enak kok, aku selalu ingat kamu kok Za. Oh iya Za aku insyaallah 3 bulan lagi purna tugas, kamu hati-hati ya disana. Gak papa kok pas aku purna kamu nggak ada. Aku insyaallah mau nyusul kamu kuliah disitu hehehe..."
"tapi beda jurusan sih, ya nanti kamu tahu sendiri. Ok terimakasih parfumnya. Sampai ketemu kakak tingkatku dalam versi yang lebih baik"
-Galih-
Tanpa Azza sadari bibirnya membentuk senyuman yang indah, entah apa yang membuat dirinya tersenyum. Setelah membaca pesan dari Galih seketika berasa di hujani berbagai perasaan yang membuat Azza bahagia, sedih, seneng jadi satu.
Di semester 6 ini Azza mengambil "Teknik Penyusunan Skrispsi" dan "KKN" sehingga liburan semester depan Azza tidak mudik, dan memilih untuk fokus pada skripsi dan KKN. Hari-hari berjalan seperti biasanya, dan Azza sudah merasa baik dan memilih berdamai dengan diri sendiri. Hari-hari penuh dengan revisi dan revisi, bahkan Azza kadang menangis saat mengerjakan revisi, Azza berhasil melewati revisi dan sudah di ACC oleh dosen pembimbing Azza. Setelah di ACC dospem Azza menjadwalkan sidang di keesokan harinya, itu merupakan suatu kabar yang membuat Azza bahagia sekaligus mambuat Azza deg-degan. Azza memilih untuk mengabari keluarganya yang ada di Bandung.
"Assalamualiakum buk"
"alhamdulillah Azza besok sidang buk"
"hiks... hiks... hiks... doain Azza ya Bu" pecah tangis Azza karena sudah tidak kuat menahan air mata
"udah dulu ya buk, nanti Azza telpon lagi, ini Azza nyiapin berkas buat besok bu"
"assalamuaikum"
Setelah menelpon keluarganya, Azza langsung menyiapkan berkas-berkasnya, dan setelah selesai Azza memilih untuk belajar sebentar dan langsung tidur.
~Rumah~
Sedangkan di Rumah ibuk mengabari Galih karena Galih sudah purna dan sekarang Galih sudah ada di Bekasi. Ibu berharap dengan datangnya Galih bisa membuat Azza bahagia.
"Assalamualaikum Galih"
"besok sore jam 5 ke kampus Azza ya, anaknya insyaallah besok sidang"
"biar masalah kalian berdua selesai"
"yaudah ibuk cuman ngomong itu aja Gal, assalamualaikum"
~Author~
Hallo readers, gimana kabarnya hehehe?
terus ikuti cerita keseruan cerita Galih dan Azza di "Heart in Silince"
jangan lupa vote dan komenya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Teen FictionAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...