Setelah sembuh dari sakitnya Azza kembali ke kampus untuk mengikuti KKL kurang lebih satu minggu di Bali. Sebenarnya banyak yang mengkhawatirkan Azza tapi Azza tetap ingin mengikuti KKL, untuk mendapatkan nilai. Selama di Bali Azza memilih untuk tidak mengabari Galih karena Azza tidak ingin membuat khawatir Galih. Jadi Azza ke kampus diantar oleh Riyan, karena sekali jalan, sedangkan Riyan mau kembali ke Jogja. Sesampainya di kampus Azza dan Riyan berpisah dan mengucapkan salam perpisahan
"Ok Za, dah sampe"
"yah Riyan mau ke Jogaj lagi ya?"
"napa sih gak di Bandung lagi"
"nggak papa Za, kalo aku ke Bandung kerjaanku gimana?
"yaudah deh, makasih Riyan"
"iya sama-sama"
"hati-hati Riyan"
"ok Azza, jaga kesehatan"
Azza turun dari mobil dan mengamati mobil Riyan yang mulai menjauh dari kampus Azza
~~
Selama KKL Azza merasa bahagia sekali, karena ini pertama kali Azza menginjakan kaki di Pulau Bali, bahkan selama kapal menyebrang Azza sangat menikmati angin malam yang dingin menusuk kulitnya.
Setelah sampai di Bali Azza beserta rombongan kunjungan ke pembuatan kue pai, dan ke lapas yang ada di Bali. Setelah selesai kunjungan hari ke 4-5 adalah hari yang ditunggu-tunggu karena semua mahasiswa jalan-jalan ke destinasi wisata yanga ada di Bali. Azza sangat senang saat di Pantai Melasti, karena pantainya sangat bersih dan air lautnya berwarna hijau ke biru-biruan.
"Asli ni pantai bagus banget yak, di Bandung gak ada pantai kaya gini"
"ya elah Za, jangan samain Bandung sama Bali lah levelnya dah beda kali" jawab Putri, teman sekaligus partner Azza selama KKL di Bali.
"hehehe... iya juga sih, tapi di Bali panas banget kalo Bandung mah sejuk ceunah"
"dah yuk Za, minggir yuk, poto-potonya dah belum?"
"udah aja yuk, panas banget nih"
Azza dan Putri memilih untuk mencari tempat untuk berteduh selama di Pantai Melasti, karena cuaca yang sangat panas dan cerah. Sesampainya di tempat berteduh, Azza dan Putri membeli air minum botol yang dingin. Mereka berdua memilih untuk bercerita-cerita sambil melihat teman-teman yang lain bermain di pantai dengan cuaca yang panas sekali.
Setelah ke Pantai Melasti, tujuan destinasi berikutnya adalah Tanah Lot, Ulu Watu dan masih banyak lagi. Setelah satu hari penuh jalan-jalan akhirnya sampai juga di hotel untuk istirahat dan menyiapkan segala sesuatu untuk esok hari. Azza dan Putri memilih untuk langsung istirahat setelah menunaikan ibadah sholat maghrib dan isya'.
~~
Setelah satu Minggu di Bali saatnya kembali pulang ke kampus tercinta. Selama KKL Azza memilih untuk menyembunyikan insta story dari semua orang, demi menjaga kerukunan bersama. Perjalanan berlangsung kurang lebih 2 hari satu malam. Setelah sampai di Kampus Azza langsung menghubungi keluarga dan mengabari bahwa dirinya baik-baik saja selama KKL.
Setelah KKL masih ada libur kurang lebih 3 minggu, dan Azza meminta kak Fairuz untuk menjemputnya di kos-kosan. Akhirnya Azza kembali ke rumahnya dengan membawa oleh-oleh untuk keluarga, dan murid-muridnya.
~Masjid~
"Assalamualaikum" uluk salam Azza
"waalaikumsalam" jawab Galih bersamaan dengan murid-muridnya
"loh Za, kok dah pulang lagi? emang masih liburan?"
"iya kemarin aku KKL di Bali satu minggu, kan liburnya masih 3 minggu hehehe..."
"owalah"
"ini aku bawa oleh-oleh buat kalian semua, di bagi-bagi ya"
"yeyyy aku mau, aku mau" sahut anak-anak dengan wajah yang senang
murid-murid Glig langsung membagi oleh-oleh yang dibawa oleh Azza. Sedangkan Galih dan Azza saling ngobrol satu sama lain.
"kamu ke Bali kok gak bilang-bilang sih Za"
"ya nggak papa, emang nggak mau ngomong-ngomong aja"
"kalo ngomong-ngomong entar banyak titipan hehehe..."
"iya juga sih Za"
Hari sudah menandakan pukul 17.30 yang artinya sudah tiba waktunya adzan maghrib. Galih mempersiapkan dirinya untuk adzan maghrib, dan Azza seperti biasa menunggu adzan dengan menyapu halaman masjid.
"Allohuakbar Allohuakbar"
"Allohuakbar Allohuakbar"
"Masyallah kok suaranya Galih bagus banget sih, mana candu lagi kalo buata adzan" ucap Azza dalam hati dengan wajah penuh senyuman
Azza mendengarkan suara adzan Galih dengan senyam-senyum sendiri, tanpa tidak disadari Azza melihat tumpukan piring kotor di dekat tempat wudlu dan akhirnya Azza mencuci piring kotor itu sendiri
"loh kok ada piring kotor sih"
"mungkin Galih belum sempet nyuci yak"
"yaudahlah aku cuci dulu aja lah"
Azza berfikir positif jika Galih belum sempet mencucinya. Setelah selesai mencuci piring Azza langusung menunaikan sholat sunnah 2 rakaat, dan dilanjutkan sholat maghrib secara berjamaah. Sehabis sholat Azza seperti biasa sholat sunnah 2 rakaat setelah sholat maghrib dan melanjutkan membaca Al-Qur'an. Azza ketika mau membaca Al-Qur'an menunggu masjid sepi karena Azza menjaga agar tidak salah niat. Setelah masjid sepi Azza langsung mengambil Al-Qur'an dan membacanya
"Bismillahirohmanirrohiim"
Di belakang jendela masjid ternyata Galih memperhatikan Azza secara diam-diam
"Masyaallah, suara Azza tuh kalo buat baca Al-Qur'an kok bagus banget ya"
"wisata masa depan ada di depan mata nih" ucap galih dalam hati dengan wajah penuh senyuman
tiba-tiba..."greeekk" suara keras dari jendela yang tiba-tiba menutup, membuat Azza dan Galih sama-sama kagetnya
"astagfirulloh siapa itu" tanya Azza dengan suara tegas
"hehehe.... Azza, gak papa Za tadi anginya besar jadi tiba-tiba nutup jendelanya"
"lah ngapain kamu disitu Gal, kamu dari tadi apa gimana?"
"e... dari tadi Za, maksudnya dari tadi aku tu di kamar, terus ini baru kemasjid mau lihat-lihat jendela hehehe..."
Azza sangat kebingungan dengan tingkah Galih yang aneh, dan Azza tidak tau lagi harus berbuat apa
"yaudah lah Galih, ada-ada aja kamu tuh kalau cari alasan"
"yallah ngapain sih jendelanya tiba-tiba nutup, jadi malu kan sama Azza" rutuk Galih pada dirinya sendiri
Author
Hallo readers, gimana ceritanya? makin gemes ya sama mereka authornya aja bikin cerita senyum-senyum sendiri hehehe...
tetep dukung author ya biar semangat nulis ceritanya
jangan lupa vote dan komenya readers
terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart in Silence
Teen FictionAzza merupakan seorang perempuan yang baru lulus sekolah dengan mondok. Azza selalu berdoa agar dipertemukan dengan seorang laki-laki yang selalu ia sebut dalam do'anya. Tapi laki-laki itu hanya memiliki kemiripan nama, sifat, dan watak yang sama de...