Part 1

65 5 3
                                    

-- Sebuah Universitas --

Tempat belajar lanjutan dari tingkat sebelumnya itu mulai dipenuhi oleh para mahasiswa baru hari ini. Kedatangan mereka sedikit menarik perhatian para senior karena keceriaan yang terlihat pada wajah masing-masing, sangat memberi kesan para pelajar baru di sana. Tidak hanya itu saja, paras serta penampilan kebanyakan para mahasiswa baru yang memukau, akan membuat siapa saja tidak bisa melepaskan pandangannya sedikitpun dari mereka. 

"Wah... Akhirnya hari ini dimulai juga" Komen seorang perempuan berusia 18 tahun dari depan gedung. 

Dia menatap bangunan itu dengan senyuman lebarnya. Harapan untuk menempuh pendidikan lanjutan ini bisa dicapainya sekarang setelah bersusah payah ikut ujian masuknya bulan lalu. Meskipun tidak menempati peringkat pertama, namun dia tetap lolos dan resmi menjadi mahasiswa baru hari ini. 

"Kenapa semua orang memiliki reaksi berlebihan seperti itu?" Suara seorang lelaki seusianya mulai membuatnya menoleh ke sana. 

"Apa maksudmu, Kim Junmyeon?"

"Berada di lingkungan kampus tidak seindah yang kau bayangkan tadi. Jadi sebaiknya jangan berharap terlalu banyak mengenai hal-hal menyenangkan yang akan kau dapat di sini, Park Chorong"

"Kau bersikap terlalu serius. Kita baru akan menjalani hari pertama di sini. Kenapa kau harus membahas hal seperti itu sekarang?"

"Aku hanya berusaha mengatakan yang sebenarnya padamu"

Perempuan itu menghela nafasnya pelan dan mulai berjalan lagi. 
"Kenapa kau selalu bersikap menyebalkan seperti ini? Padahal aku hanya merasa senang bisa masuk ke kampus ini setelah melewati ujian sulit kemarin"

"Apa sesulit itu? Bukankah banyak pertanyaan yang bisa dijawab dengan mudah pada kertas ujian? Kau tidak perlu berpikir terlalu keras saat mengerjakannya" Lelaki bernama Junmyeon menyamakan langkah dengannya. 

"Iya, tentu saja. Kau bisa berbicara seperti itu karena berhasil menempati peringkat pertama lagi sekarang"

"Bukankah kau ahli dalam mengingat banyak hal? Kurasa meskipun tidak mempunyai keahilanmu sepertimu pun, kau akan bisa mengerjakan soal ujian kemarin dengan mudah. Sepertinya ujian kemarin hanya sebuah syarat yang tidak penting karena semuanya bisa diterima dengan baik di sini"

"Ingatanku tidak sebaik itu kalau berkaitan dengan pelajaran sekolah. Tapi kalau kau berpikir seperti itu, kenapa tidak masuk ke kampus tempat Ayahmu mengajar? Bukankah kau akan menemukan tantangan yang lebih besar di sana?"

"Kampus ini berada lebih dekat dari rumahku. Jadi akan lebih efisien dilihat dari jarak yang bisa ku tempuh"

"Kau terlalu banyak mengungkapkan alasan, Kim Junmyeon. Mungkin kau hanya tidak ingin berpisah denganku lebih lama"

"Apa maksudmu? Kehadiranmu di sini tidaklah penting bagiku. Lagipula aku juga tidak tahu kalau kau akan mendaftar di kampus ini"

"Aku ingin masuk ke jurusan seni rupa dan hanya di sini yang bisa mendukung keinginanku itu. Jadi aku berusaha keras di ujian masuknya kemarin"

Dua orang itu terlihat sangat akrab selagi berjalan bersama. Rupanya mereka sudah lama saling mengenal sampai bisa menjadi sahabat dekat seperti ini. 

Lingkungan kampus itu terasa sangat baru bagi mereka sampai harus berkeliling sebentar hanya untuk menemukan gedung yang sesuai jurusan masing-masing. 

"Wah.. Luas sekali...." Chorong sepertinya banyak mengungkapkan kekagumannya pada beberapa tempat yang dilewatinya. sementara Junmyeon menyikapinya dengan lebih santai. 

"Oh? Kelas ku di sana.." Chorong mulai menunjuk ke sebuah gedung dari arah kanannya. 

"Kalau aku sepertinya di sana" Dan Junmyeon menunjuk ke arah sebaliknya. 

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang