Part 11

25 4 0
                                    

-- Malam hari --

Junmyeon terlihat keluar dari ruang teater kampus dengan terburu-buru. Dia bahkan tidak membalas sapaan perpisahan dari para mahasiswa yang sudah selesai melakukan kegiatan praktiknya tadi. Pikirannya hanya tertuju pada kondisi Chorong yang diketahui sudah berada di rumah sakit sejak tadi.

Sambil merapihkan barang bawaannya di sebuah lorong, dia mulai menghubungi seseorang melalui ponselnya. 

"Oh? Senior Kim, kau belum pulang?"

Junmyeon mengabaikan pertanyaan seorang mahasiswi yang berjalan lewat sana.

Tidak berapa lama kemudian, panggilan telepon yang dia lakukan pada seseorang akhirnya terjawab dari ujung sana. 

"Halo?"

"Bae Joohyun, apa kau masih berada di rumah sakit?"

"Iya"

"Apa Chorong sudah tersadar?"

"Belum..."

"Baiklah. Aku akan ke sana sekarang" Junmyeon pun mengakhiri panggilan setelah mengkonfirmasi sesuatu. 

Suasana malam hari di kampus terasa sangat berbeda. Meskipun setiap lorongnya terdapat penerangan yang berfungsi dengan baik, tapi tetap saja kesan seram selalu bisa dirasakan siapa saja sekarang. Ditambah hawa dingin setelah hujan turun hampir seharian tadi. 

"Aish. Kenapa tidak bisa menutup?" Karena terlalu terburu-buru, Junmyeon mulai mengalami kesulitan dalam merapatkan resleting tas ranselnya. 

Posisinya masih sedikit berjongkok di sana. Tidak ada yang lewat lagi di area lorong karena sudah terlalu malam bagi mahasiswa untuk masih berada di kampus. Junmyeon berpikir kembali mengenai kejadian yang menimpa teman masa kecilnya tadi. Dia tidak bisa membayangkan betapa menyeramkannya kondisi ruangan di dalam perpustakaan saat mati listrik terjadi. Ditambah dengan ketakutan Chorong pada gelap menambah parah kondisi perempuan itu tadi. 

"Aku harus cepat-cepat ke sana" Junmyeon akhirnya selesai merapihkan barang bawaannya dan kembali terburu-buru berjalan keluar area kampus. 

Kesulitan lainnya harus dihadapinya sekarang saat kondisi jalanan besar yang cukup ramai di sana namun jarang dilewati kendaraan umum. 

"Aish. Bagaimana ini?"

Tidak ada taxi ataupun bus umum yang dilihatnya setelah beberapa menit berlalu. Saat hendak menelepon pusat layanan taxi, kendaraan roda empat itu pun akhirnya muncul dalam keadaan kosong. Secara langsung, Junmyeon memberhentikan taxi itu dan segera menaikinya. 

Tujuan utamanya ke rumah sakit sekarang. Perjalanan cukup menyita waktu karena sempat tertahan di lampu merah selama beberapa kali. Namun setelah 20 menit berlalu, akhirnya dia bisa tiba di tempat tujuan dengan selamat.

Kondisi rumah sakit malam ini juga cukup ramai oleh pengunjungnya. Tapi itu tidak membuat Junmyeon kesulitan dalam mencari keberadaan Chorong di sana. 

"Pasien berada di sebelah sana, tuan" Ucap seorang petugas rumah sakit yang ditanyainya. 

"Terima kasih..." Junmyeon menuju ke arah yang dimaksud. 

Terdapat beberapa tempat tidur yang sudah ditempati pasien dengan kondisi yang berbeda. Masing-masing dibatasi oleh tirai putih supaya tidak mengganggu perawatan satu sama lain. 

Dua orang yang sedang duduk di dekat tempat tidur Chorong mulai menoleh ke satu arah saat mendengar suara nafas seseorang yang seperti baru saja berlari dari jarak jauh. 

"Kim Junmyeon...." Joohyun menyapanya lebih dulu. 

"Bagaimana keadaannya? Apa yang dokter katakan tadi?"

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang