Part 27

17 3 0
                                    

Flashback 

"Ke-kenapa kalian ingin aku masuk ke dalam gudang ini?" Tanya Chorong ragu setelah melihat langit sudah hampir gelap. 

"Kau akan tahu saat sudah berada di dalam. Cepat buka pintunya" Ucap salah seorang siswi dari beberapa temannya yang ada di sana. 

Chorong membuka pintu gudang secara perlahan sampai suaranya menandakan betapa tua nya tempat penyimpanan barang-barang bekas itu. 

"Ti-tidak ada siapapun di dalam"

Tiba-tiba salah satu temannya mendorongnya dengan paksa sampai masuk ke sana dan menguncinya dari luar. 

"Buka!! Buka pintunya! Hei!!"

Teman-temannya justru tertawa dengan senang saat mendengar teriakan Chorong dari dalam. Kemudian pintu dibuka kembali dan mereka masih tertawa saat melihat wajah gelisah dari Chorong di sana. 

"Tenanglah. Kenapa kau bisa sepanik itu?" Satu per satu mulai masuk ke dalam dan menyalakan lampu yang sudah tidak terlalu terang di sana. 

Chorong merasa terpojokkan dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. 

"Jadi sekarang kau mulai menjadi perhatian dari Kim Junmyeon juga?" Tanya seorang siswi. 

"A-apa?"

"Aku selalu merasa terganggu setiap ada yang mendekatimu seperti tadi. Apa kami tidak terlihat di mata mereka? Apa kami harus melenyapkanmu dari sini supaya tidak menjadi pengganggu?"

Chorong masih tidak mengerti mengenai apa yang membuat mereka bisa memperlakukannya seperti ini. 
"Bi-biarkan aku pulang..."

"Apa? Apa katamu?"

"A-aku ingin pulang sekarang...."

Salah satu siswi tertawa kecil kemudian diikuti oleh siswi lainnya. 

"Kau bisa pulang setelah menerima hadiah dari kami di sini"

Seorang siswi mengambil pukulan baseball yang sudah rusak. 

"A-apa yang akan kau lakukan?" Chorong memundurkan langkahnya namun terlambat karena ada yang memeganginya dari belakang. 

Sebuah pukulan melayang begitu saja mengenai kakinya sampai membuatnya terjatuh. Kemudian teman-teman lainnya mulai menginjak-injak tubuhnya tanpa henti bahkan sambil tertawa bersama. Chorong sangat kesakitan dan memohon untuk berhenti. Mereka terus melakukan hal itu sampai ada yang membuka pintu dan membuat semuanya terdiam. 

"Apa aku terlambat?" Seorang siswa senior masuk ke sana. 

"Aish, kau mengejutkanku"

"Kau datang, senior..."

"Apa yang sudah kalian lakukan tanpaku?"

"Apa kau ingin mencobanya, senior?"

Percakapan di sana berlangsung akrab. Chorong berusaha membuka kedua matanya sambil masih terbaring di lantai sana. Dia melihat dengan jelas sosok senior laki-laki yang memberinya hadiah gantungan kunci tadi siang sudah berdiri di dekatnya. 

"Kalian memukulnya?" Siswa itu berjongkok dan memperhatikan Chorong lebih dekat. 

"Iya.. Tapi baru satu kali pukul dia sudah terjatuh seperti itu. Tubuhnya sangat lemah"

Siswa itu tersenyum kecil dan memegang tangan Chorong untuk membantunya duduk. Perempuan itu dengan polos menerima bantuannya. 

"Kau terluka..." Siswa senior bahkan memegangi wajah Chorong yang terkena debu. 

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang