Part 3

30 3 0
                                    

-- Empat tahun kemudian --

Seiring berjalannya waktu, kegiatan perkuliahan terasa semakin sulit untuk diikuti. Dengan berbagai macam pelajaran yang semakin banyak dan juga kompleks juga membuat para mahasiswa senior semakin jarang terlihat di area kampus. Terlebih lagi saat mahasiswa tingkat akhir harus mempersiapkan skripsi sebagai syarat terakhir dalam menyelesaikan pendidikan di sana. 

"Senior Kim, bisakah aku meminta bantuanmu sebentar?"

Junmyeon harus berhenti berjalan di tengah-tengah lorong saat seorang mahasiswi junior memanggilnya. 

"Aku kesulitan untuk menemukan buku ini di perpustakaan. Apa kau tahu dimana lagi aku bisa membelinya?" Mahasiswi itu menunjukkan gambar dari ponselnya. 

"Biar ku periksa terlebih dulu" Junmyeon ikut mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar. 

Mahasiswi itu bersama temannya sesekali melirik ke arah Junmyeon sambil saling tersenyum malu. Sementara lelaki yang sudah berusia 22 tahun ini hanya sibuk dengan ponsel dan mulai menunjukkan sebuah situs kepada mereka berdua. 

"Kau bisa mencarinya di sini. Mereka menyediakan jasa kirim juga langsung ke rumahmu"

"Terima kasih, senior. Aku akan membuka situsnya nanti untuk mencari buku lain juga di sana"

"Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?"

"Tidak, hanya itu saja"

"Baiklah" Junmyeon izin pamit lebih dulu. 

Kedua mahasiswi tadi mulai tersenyum lebih lebar dan tertawa kecil bersama. Nama Junmyeon sepertinya sudah sangat dikenal oleh kalangan para mahasiswinya. Terlebih saat lelaki itu selalu mendapat nilai tertinggi di kelas dan mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai asisten dosen bahkan sebelum dia resmi lulus dari sana. 

"Senior Kim, apa jadwal praktik kelas teater akan di adakan minggu ini?"

Langkahnya kembali harus dihentikan oleh beberapa mahasiswi lain. Dia tetap bersikap ramah meskipun sempat merasa terganggu karena waktu yang terbuang oleh hal-hal seperti itu. 

Setelah cukup lama berjalan ke setiap lorong, akhirnya dia bisa tiba di kelasnya. Tidak ada jadwal belajar hari ini namun dia tetap datang untuk mengerjakan sesuatu di sana. 

"Aku harus cepat menyelesaikannya hari ini"

Junmyeon segera mengeluarkan banyak kertas dari dalam tasnya dan sibuk dengan laptopnya juga. Kegiatan seperti ini merupakan hal biasa baginya. Dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan tugas sebagai asisten dosen daripada bergaul dengan teman-teman seusianya. Bahkan intensitas pertemuannya dengan Chorong juga semakin berkurang sampai sekarang. Mereka tidak pernah saling berbicara lagi karena kesibukan masing-masing. 

"Oh? Kau di sini lagi rupanya..." Suara seseorang membuatnya menoleh. 

"Kenapa kau datang di hari libur, Hyunsik?"

"Untuk menanyakan pembuatan judul skripsi padamu"

Junmyeon menghela nafasnya pelan dan kembali pada laptopnya. 

"Ayolah, bantu aku lagi sekarang. Ini merupakan tugas terakhir sebelum kita lulus nanti" Lelaki bernama Hyunsik itu sudah duduk di sebelahnya. 

"Seharusnya kau bisa mengerjakannya sendiri kalau tahu ini merupakan tugas terakhir"

"Bantuanmu sangat berarti bagiku, Kim Junmyeon. Kau mungkin akan rindu dengan kehadiranku seperti ini nanti. Lagipula kau lebih mudah ditemui di sini daripada para dosen"

"Aku tidak akan merindukanmu"

"Jangan terlalu serius seperti itu. Aku akan mentraktirmu makan malam lagi nanti. Apa yang kau inginkan kali ini? Mie dingin? Daging? Atau makanan laut?"

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang