Part 20

48 6 3
                                    

-- Pagi hari --

Junmyeon membuka kedua matanya setelah melakukan kegiatan tidurnya tadi. Dia mendapati langit-langit kamarnya lagi sekarang. Namun saat kepalanya menoleh ke samping, dia bisa melihat jelas wajah Chorong di sana. Dia tidak lupa saat dirinya membawa tubuh perempuan itu ke tempat tidurnya sampai mereka bisa tidur bersama seperti ini. 

"Kau masih tertidur?"

Pertanyaan itu tidak bisa dijawab oleh Chorong karena dia masih berada di alam mimpi. Secara perlahan, Junmyeon mengubah posisi berbaringnya dengan menyamping untuk bisa berhadapan dengan wajah perempuan ini. Chorong tampak sangat tenang dan sepertinya merasa lelah setelah menjadi perawat dadakan selama satu hari kemarin. Tiba-tiba saja Junmyeon tersenyum kecil tanpa berbicara sedikitpun. Lelaki ini sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan Chorong. 

"Tidurlah lebih lama. Itu yang kau butuhkan sekarang" Ucap Junmyeon saat bangkit duduk. Dia juga memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Chorong di sana. 

Saat itu juga muncul suara ketukan beberapa kali dari pintu utama. Junmyeon harus segera keluar kamar untuk bisa melihat siapa tamu yang datang ke rumahnya pagi ini. 

"Iya... Tunggu sebentar...!" Dia sedikit terburu-buru karena suara ketukan pintu terdengar cukup sering sekarang. 

Saat pintu dibuka, betapa terkejutnya dia saat melihat kedua orang tuanya di sana.

"Kenapa lama sekali? Apa kau bangun lebih siang hari ini?" Ibunya bertanya lebih dulu. 

"A-aku.... I-iya, Ibu..."

"Ibumu mengemas banyak makanan untuk dimakan bersamamu pagi ini" Ucap sang Ayah. 

"Ma-masuklah ke dalam..." Junmyeon menggeser berdirinya dan membiarkan kedua orang tuanya melangkah masuk. 
"Kenapa kalian tidak memberiku kabar terlebih dulu?"

"Apa kau tidak senang dengan kedatangan kami?" Ibunya menanggapi. 

"Aku senang, tapi setidaknya beri aku kabar melalui pesan terlebih dulu supaya aku bisa merapihkan rumah sebelum kalian datang"

"Oh? Kenapa ada banyak makanan di sini? Kau membuat bubur dan sup juga? Kenapa masih tersisa banyak?" Sang Ibu sudah berada di dapur dan melakukan banyak pemeriksaan di sana. 

"Jangan memindahkannya, Ibu. Aku akan memakannya nanti"

"Apa kau sakit?"

"Hanya sedikit merasa sakit kepala kemarin, tapi aku sudah baik-baik saja sekarang"

"Kenapa kau tidak langsung memeriksakan diri ke dokter? Apa kau membuat semua ini sendiri?"

Junmyeon tidak bisa menjawab dua pertanyaan itu secara langsung. 

"Kamarmu pasti masih berantakan seperti biasanya" Suara sang Ayah di area ruang tamu membuatnya terburu-buru menyusul ke sana. Namun Junmyeon gagal menghentikan Ayahnya untuk membuka pintu kamarnya. 

"Oh? Siapa......itu?"

Junmyeon terdiam. Jelas sekali Ayahnya melihat orang yang sedang tertidur di dalam sana. 

"Kim Junmyeon, siapa wanita itu? Kenapa dia ada di tempat tidurmu?" Sang Ayah bertanya lagi setelah menutup kembali pintu kamar itu. 

"Di-dia......"

"Apa?! Kau membawa seorang wanita untuk menginap di sini?" Ibunya langsung mendekat hanya karena mendengar hal itu tadi. 

Sekarang situasinya berlangsung secara tidak terduga. Junmyeon pun tidak bisa berbohong atau membuat identitas palsu mengenai perempuan itu mengingat kedua orang tuanya ini sangat mengenal baik Chorong sejak dulu.

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang