-- Sebuah rumah --
Sambil sibuk memainkan ponsel, Junmyeon selalu menyempatkan diri untuk memperhatikan sekitarnya. Dia sejak tadi membalas pesan beberapa temannya sekaligus dosen terkait tugas mengajarnya hari ini. Jam pada ponsel juga tidak terlepas dari pandangan lelaki ini sejak tadi. Decak kesal sekaligus keluhan pelan keluar begitu saja karena waktunya banyak terbuang hanya untuk menunggu sesuatu sekarang.
Tiba-tiba sebuah taxi muncul dan berhenti tepat di depannya.
"Maaf, Paman. Bisakah kau membantuku untuk menurunkan beberapa tas dari bagasi?" Chorong keluar dari pintu belakang.
"Oh? Kau ada di sini? Ku pikir kau sudah berangkat ke kampus" Dia sempat menyapa sebentar ke arah Junmyeon.
Seorang sopir taxi dengan cekatan menaruh beberapa tas serta sebuah koper di dekat Chorong.
"Ini kunci rumah. Berikan padaku kalau kau datang ke kampus nanti" Junmyeon segera memberikan sebuah benda pada Chorong.
"Apa? Tapi......"
"Paman, tolong antar aku ke kampus A sekarang" Lelaki itu segera menaiki taxi tadi.
"I-iya, baiklah..." Sang sopir terburu-buru menempati kursi pengemudi kembali.
"Tunggu, tapi......" Chorong berusaha untuk berbicara ke arah Junmyeon. Namun terlambat karena kendaraan itu sudah melaju meninggalkannya lebih dulu.
"Aku belum membayar taxi nya tadi" Ucap perempuan itu pelan dan mengeluarkan tangannya dari dalam slingbag yang digunakannya.
Setelah tidak mendapati keberadaan kendaraan itu lagi, Chorong harus memasukkan semua barang-barangnya ini ke dalam rumah barunya.
"Permisi...." Dia melewati pagar kecil dan segera ke pintu utama rumah.
"Oh? Gantungan kuncinya sangat lucu" Chorong baru menyadari keunikan benda di tangannya itu. Dia pun segera membuka pintu yang sempat terkunci lalu beranjak masuk ke dalam.
"Oh? Aroma apa ini?" Bukan wangi parfum ataupun sabun yang di dapatnya saat baru beberapa langkah berjalan. Melainkan aroma gosong yang asalnya dari arah dapur.
"Kenapa berantakan sekali?" Dia tidak tahu kebiasaan lelaki itu yang selalu meninggalkan pekerjaan kotornya seperti ini.
Ada beberapa piring yang belum tercuci sekaligus peralatan masak yang sepertinya sempat digunakan tadi. Pemandangan area dapur itu sangat berbanding terbalik dengan yang ada di rumahnya. Setidaknya dia masih bisa menjaga kebersihan meskipun lebih sering sang Ibu yang menggunakan dapur daripada dirinya.
"Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini"
Karena merasa terganggu dengan hal itu, Chorong harus menyibukkan dirinya terlebih dulu di sana.
Setelah beberapa menit berlalu, dia lanjut memasukkan barang-barangnya ke dalam kamar baru.
"Kenapa di sini terasa lebih rapih dari ruangan lainnya?" Chorong baru menyadari hal itu setelah memeriksa lebih detail lagi setiap pojok kamar.
Sepertinya ruangan itu jarang digunakan sang pemilik rumah ataupun orang lain, jadi tidak ada yang berubah sejak awal.
Saat hendak mengeluarkan pakaiannya, suara dering ponsel terdengar dari dalam slingbag nya. Nama Junmyeon tertera di layar dan membuat Chorong harus menjawab panggilan itu.
"Halo?"
"Tolong bawakan kertas yang ada di meja kamar. Aku lupa membawanya tadi"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Trouble
Fanfiction[COMPLETED] Cast : Kim Junmyeon Park Chorong Bae Joohyun Lee Hyukjae Park Chanyeol Im Hyunsik