Part 26

22 4 0
                                    

Flashback

Usia 15 tahun merupakan masa awal murid-murid SMA untuk membuat kenangan lagi di sekolah barunya. Tingkatan sekolah selanjutnya itu menjadi banyak digemari orang karena terjadinya proses pertumbuhan psikis mulai dari pertemanan, percintaan, hingga interaksi dengan orang sekitar. Kedewasaan seseorang terkadang juga menjadi tolak ukur dalam mengambil tindakan tertentu di sekolahnya. 

"Kenapa aku menjadi gugup seperti ini?" Chorong sudah duduk di dalam kelasnya yang ramai oleh teman-teman barunya. 

Dia terlihat sedikit kesulitan dalam berinteraksi karena banyak siswa yang membuat kelompoknya masing-masing hanya untuk saling berkenalan satu sama lain. 

"Hei, siapa namamu?" Tiba-tiba ada yang mendekat ke arah mejanya. 

"A-aku? Aku......Park Chorong...."

"Salam kenal, Chorong. Namaku Lee Jinhee"

Chorong menerima jabatan tangannya dengan baik. 

"Kemarilah, berkumpul bersama kami"

Dengan sedikit ragu, dia mulai beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti Jinhee menuju ke satu kelompok yang terdiri dari tiga siswi lainnya. Mereka saling berkenalan lagi di sana sehingga mulai lah terjadi interaksi yang cukup seru. 

"Kau Kim Junmyeon? Aku mengenali nama mu dari daftar penerima beasiswa di sekolah ini" Seorang siswa mendekati Junmyeon yang tadinya sedang memperhatikan Chorong. 

"Iya, benar"

"Perkenalkan namaku Jung Jaewon"

Junmyeon menerima jabat tangannya sebentar. Mereka juga saling berinteraksi satu sama lain. 

Proses saling mengenal antar murid baru semakin sedikit terjadi seiring berjalannya waktu. Namun memasuki akhir semester 1, pertemanan yang terjalin justru semakin banyak membuat kelompok-kelompok tertentu di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah itu sendiri. 

"Park Chorong, apa kau sangat dekat dengan Kim Junmyeon? Aku selalu melihat kalian berdua datang ke sekolah secara bersamaan" Seorang siswi mengajukan pertanyaan padanya. 

"Rumah kami memang saling berdekatan, jadi itu yang membuat kami bisa berangkat sekolah bersama"

"Bisakah kau memberitahuku dimana alamat rumahnya?"

"Untuk apa?"

"Aku mendapatkan tugas di organisasi sekolah untuk membuat poster acara. Ku dengar Junmyeon cukup aktif dalam mengikuti organisasi di sekolah sebelumnya, jadi ada yang ingin ku tanyakan secara langsung padanya"

"Kenapa kau tidak menanyakannya langsung padanya sekarang?"

"Dia sepertinya sedang tidak ingin diganggu"

Dari tempat duduknya, Chorong menoleh ke arah belakang dan memang terlihat Junmyeon sibuk membaca buku sambil mendengarkan musik melalui headset nya. 
"Aku harus meminta izin padanya terlebih dulu sebelum memberikannya padamu" Dia melihat ke arah siswi itu lagi. 

"Aku harus mengerjakan tugas itu secepatnya. Bisakah kau langsung memberikan alamatnya padaku sekarang? Aku benar-benar membutuhkan bantuannya segera"

Dengan penuh ragu dan pertimbangan yang cukup lama, akhirnya Chorong menuruti permintaan siswi itu. 

Tanpa diduga, tindakannya tadi justru membuat kekesalan sendiri pada Junmyeon yang ditemuinya keesokan hari setelah pulang dari sekolah. 

"Kenapa kau memberikan alamat rumahku tanpa izin?"

"Aku hanya ingin membantunya"

"Membantu? Dengan cara itu?"

"Iya..." Kemudian Chorong menjelaskan alasan siswi kelas sebelah itu harus meminta alamat tempat tinggal Junmyeon padanya kemarin. 

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang