Part 35

44 6 2
                                    

-- Sebuah kampus --

Kejadian yang tidak terduga tadi telah membuat keramaian baru di lingkungan kampus. Mereka tidak hanya membicarakan tentang bagaimana Chorong diserang oleh perempuan aneh, melainkan mengenai ucapan Junmyeon yang dinilai sangat memuaskan untuk didengar. Bahkan lelaki itu mendapat banyak pujian secara tidak langsung atas tindakan heroiknya tadi. 

"A-aku benar sudah baik-baik saja...." Chorong merasa sedikit malu saat beberapa teman kelasnya termasuk Joohyun selalu memperhatikan bagaimana dokter mengobati lukanya. Dia juga sudah dipakaikan plester untuk menutup luka dan mempercepat penyembuhan. 

"Dia perempuan gila. Bagaimana bisa kau mengenal orang sepertinya?" Joohyun membuka pembicaraan. 

"Benar. Dia sangat aneh dengan membawa botol minuman keras di dalam tasnya" Temannya yang lain ikut menanggapi. 

"Bukan hanya itu saja. Dia terlihat menyeramkan saat berteriak tadi. Kurasa dia sudah banyak melukai orang di luar sana"

Chorong sesekali tersenyum kecil mendengar pembicaraan mereka. Dari arah pintu, masuklah dua lelaki lain yang ikut terlibat untuk menghentikan tindakan kekerasaan tadi. 

"Bagaimana keadaanmu? Apa lukanya sudah di obati?" Chanyeol bertanya lebih dulu. 

"Plesternya terlalu panjang. Apa dia melukaimu sampai ujung mata?" Hyunsik memperhatikan wajah perempuan itu. 

Chorong memegangi luka plester itu dan bisa merasakan perih setiap mengedipkan sebelah matanya. Dia bahkan tidak tahu seberapa parah luka yang didapatnya tadi karena sudah merasa tenang lebih cepat setelah teman-temannya datang menyelamatkannya. 

"Semua sudah berakhir. Polisi juga sudah datang membawanya pergi"

"Sepertinya kau akan dimintai keterangan di sana nanti dan juga oleh pihak kampus. Siapa perempuan gila itu? Dia mempunyai emosi yang sangat tinggi sampai masih berteriak memanggil namamu saat berada di dalam mobil polisi tadi"

Chorong tidak bisa menjawab ucapan dua lelaki itu secara bersamaan. Dia juga tidak ingin menjelaskan lebih lanjut siapa Kang Yuna sebenarnya karena akan berkaitan dengan masa lalunya lagi. 

Pintu klinik kembali terbuka dari luar. Perhatian otomatis tertuju semua ke sana. Satu per satu dari mereka langsung beranjak seolah ingin memberikan tempat khusus bagi orang yang baru datang itu. Chorong belum bisa melihat siapa yang membuat mereka harus berpamitan secepat ini karena pandangannya terhalang. Tapi setelah mereka semua beranjak keluar, dia bisa tahu alasannya sekarang. 

"Kau baik-baik saja?" Junmyeon langsung duduk di kursi depan Chorong yang sedang menempati pinggir tempat tidur. 

"Iya...."

"Apa terasa perih saat di obati" Lelaki itu mengelus pelan plester yang menutupi luka sang kekasih. 

"Iya, sedikit..."

Junmyeon menghela nafasnya pelan. 

"Kau tidak perlu khawatir ataupun takut lagi. Semuanya sudah berlalu"

"Aku tahu. Terima kasih"

Junmyeon tersenyum kecil sampai sang kekasih harus menghapus keringat yang muncul pada area dahinya.

Double TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang