Tejo dan Rukmini bosan hidup miskin. Ia mencari cara agar dapat kaya dengan cepat. Akhirnya Tejo membuat perjanjian dengan Siluman Ular untuk bisa kaya. Tejo rela menikahi Siluman Ular sebagai persyaratan untuk mendapatkan kekayaan. Tejo dan Ratu Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama kemudian Ki Askina datang dengan mengendarai motor bututnya. Lalu di parkirkan di depan halaman rumah juragan Sukma. Ia di sambut oleh Imron. " sudah di tunggu juragan Sukma di dalam, Ki.." kata Imron. Tanpa menjawab, dengan angkuhnya Ki Askina masuk ke dalam, dan bertemu langsung dengan juragan Sukma. " silahkan duduk Ki.." kata juragan Sukma. " bagaimana Ki dengan tawaran saya yang sudah di bicarakan oleh centeng saya.? " tanya juragan Sukma. " kamu maunya tukang mie ayam itu di binasakan atau hanya di lumpuhkan.?" tanya Ki Askina. " binasakan saja, Ki. Dia sudah menginjak-injak harga diri saya." geram juragan Sukma. " kalau di binaskan, lebih mahal harganya. " jawab Ki Askina. " berapa yang Ki Askina minta..?" tanya juragan Sukma. " 10 juta.. Itu karena aku melihat tukang mie ayam itu tidak mempunyai ilmu." kata Ki Askina. Padahal Ki Askina belum menerawang siapa sebenarnya Tejo. " dia berilmu loh Ki.. Dia membunuh 3 centengku dengan ilmu hitamnya.." kata juragan Sukma. Imron yang sudah mengetahui semuanya hanya diam saja. Ki Askina dan juragan Sukma sudah di beritahu oleh Imron, siapa di balik Tejo, namun mereka tetap tak percaya. Dan Imron berencana untuk tidak ikut dalam perang itu. Karena Ia sudah diingatkan oleh kakeknya dan juga siluman gagak yang mengintainya di hutan. " kamu tenang saja Sukma, yang penting besok kamu sudah mendengar berita kematiannya." ucap Ki Askina. " saya bayar setengah dulu ya Ki.. Pelunasannya setelah melihat hasilnya." kata juragan Sukma. " kamu kira ilmuku barang kreditan. Kalau mau bayar lunas, dan aku akan mengerjakannya nanti malam." tukas Ki Askina sambil berdiri. " baik-baik Ki..,akan saya bayar sekarang juga."jawab juragan Sukma. Ki Askina kembali duduk, menunggu juragan Sukma yang sedang mengambilkan uang. Tak lama kemudian, juragan Sukma keluar dengan membawa amplop besar yang berisi uang. " ini Ki.. Tolong dihitung dulu.." kata juragan Sukma. Ki Askina mengambil amplop itu dan tanpa menghitungnya. " kalau uangnya kurang, awas..!!" ancam Ki Askina. Dan tanpa berpamitan, Ki Askina meninggalkan juragan Sukma yang berdiri menatapnya pergi.
******* Malam itu, Tejo dan istrinya sudah mulai jualan mie ayamnya. Dan seperti hari kemarin, pembelinya membeludak. Ketiga pocong yang bertugas telah melaksanakan tugasnya. Rukmini tidak mengetahui bahwa di sampingnya ada pocong yang dari tadi mengeluarkan air liurnya kedalam kuah mie ayamnya. Sementara satu pocong lagi menjatuhkan air liur bercampur darah dan belatung kedalam mangkuk setiap pembeli yang makan disitu. Satu pocong lainnya yang berdiri di pinggir jalan, mengarahkan pikiran manusia yang lewat agar singgah di kedai mie ayam milik Tejo dan Rukmini. Seperti biasa, jam 21.00 mie ayam Tejo sudah ludes. Rukmini membersihkan mangkuk dan gelas kotornya. " bu.. Aku tinggal kasi makan pocong di belakang dulu ya." kata Tejo. " iya pak." jawab Rukmini. Tejo membawa bunga tabur segar, dan diletakkan di wadah untuk makan pocong yang membantunya berjualan. Hari ini Nyai Asih tidak mengunjungi Tejo. Ia berendam di danau yang letaknya jauh dari istana. Ratu ular masuk ke tempat para bidadari, dan merendamkan tubuhnya. Air danau itu penuh dengan cahaya putih, yang membuat tubuh Nyai Asih menjadi lebih halus dan lembut. Nyai Asih akan kembali ke istananya satu hari sebelum pernikahannya dengan Tejo, manusia yang di cintainya. Nyai Asih sudah mengutus prajuritnya untuk menjaga suaminya.