Seorang pemuda bernama
Tejo berusia 30 tahun, ia sebagai pekerja serabutan, penghasilan tak menentu. Hampir setiap hari Tejo selalu ribut dengan istrinya. Apalagi jika Rukmini istrinya tidak mendapat uang belanja dari Tejo, bisa jadi perang baratayudha.
Kalau Rukmini sudah mulai ngomel, Tejo memilih untuk pergi meninggalkan rumah. Paling jauh ke warung pak Karto, untuk sekedar ngutang kopi.
Nah berawal dari warung pak Karto itulah, Tejo mengeluh dan di dengar salah seorang dari desa lain.
Warno namanya, pria berusia lima puluh tahun itu mendekati Tejo.
" maaf.., saya dengar tadi keluhan mas. Kalau boleh saya memberi saran atau bantuan..", kata Warno.
" saran apa yang bapak maksud..?" tanya Tejo penasaran.
" kalau mas ingin punya banyak uang dengan mudah dan cepat. Mas nya bisa mencoba ke bu Darni, seorang dukun yang bisa memberikan pesugihan. Dia tinggalnya diluar desa ini. ", kata Warno menjelaskan.
Tanpa pikir panjang Tejo penasaran dengan apa yang diucapkan Warno. "maaf.., bapak siapa?" tanya Tejo.
" saya Warno, salah satu orang yang meminta pesugihan melalui bu Darni. Saya dulu sama seperti kamu. Tapi.., sekarang semua kebutuhan saya dan keluarga bisa tercukupi", kata Warno memperkenalkan dirinya.
Warno bercerita panjang lebar, hingga membuat Tejo ingin mengikuti jejaknya.
Dari situlah Tejo tanpa pikir panjang, besok pagi akan pergi mencari rumah bu Darni.
" terimakasih mas Warno, coba besok saya akan mencari rumah bu Darni." ucap Tejo tanpa menghabiskan kopinya.
" semoga berhasil mas.." bisik Warno agar suaranya tidak terdengar pak Karto dan orang yang ada di warung itu.
" Warno..!! Ngutang lagi..?" tanya pak Karto.
" iya pak, nanti kalau saya kaya, saya bayar tiga kali lipat." jawab Tejo menyombongkan diri.Ke esokan harinya, pagi-pagi benar Tejo pergi keluar rumahnya.
" pak..!! Kamu mau kemana..? Gak cari kerja..!!" teriak Rukmini sambil bertolak pinggang.
Tejo tak menggubris teriakan dan omelan istrinya.
" kalau aku kaya, kutinggal nikah lagi baru tau rasa kamu." gumam Tejo dongkol.Tejo menyusuri beceknya jalan setapak karena habis turun hujan semalam, dan melewati sawah-sawah. Tak memperdulikan jauhnya dan susahnya menuju rumah bu Darni. Yang penting keinginannya menjadi orang kaya bisa segera terpenuhi.
Setelah hampir dua jam perjalanan, akhirnya Tejo melihat sebuah rumah terpencil, tanpa satupun tetangga.
Rumah yang terbuat dari papan kayu dan gedek, terlihat tak terawat dan bisa di bilang kumuh. Tapi mungkin seperti itu ciri rumah pemilik ilmu hitam.
Disekitar rumahnya terlihat banyak tumbuh barongan atau tumbuhan bambu.
Tejo terus berjalan perlahan mendekati rumah itu dengan napas tersengal. Tejo sudah berada di depan rumah reot itu.
Dan Tejo memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumahnya dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Siluman Ular
HorrorTejo dan Rukmini bosan hidup miskin. Ia mencari cara agar dapat kaya dengan cepat. Akhirnya Tejo membuat perjanjian dengan Siluman Ular untuk bisa kaya. Tejo rela menikahi Siluman Ular sebagai persyaratan untuk mendapatkan kekayaan. Tejo dan Ratu Si...