Tejo dan Rukmini bosan hidup miskin. Ia mencari cara agar dapat kaya dengan cepat. Akhirnya Tejo membuat perjanjian dengan Siluman Ular untuk bisa kaya. Tejo rela menikahi Siluman Ular sebagai persyaratan untuk mendapatkan kekayaan. Tejo dan Ratu Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Darshwana memeluk erat perut Rukmini, sambil tangannya didepan memegang tas belanjaan. sesekali Ia menoleh kebelakang, takutnya para preman itu mengejar hingga sampai rumah ayahnya. Darshwana merasa kasihan pada ayahnya dan Rukmini jika preman itu mengetahui tempat tinggalnya.
Rukmini menhentikan motornya dengan rem kaki dan tangan, hingga membuatnya hampir jatuh. Saat itu Tejo sedang di halaman membersihkan kedainya. Tejo pun terkejut melihat kejadian itu.
" ada apa bu?" tanya Tejo.
" cepat buka pintunya!" seru Rukmini sambil menoleh kebelakang.
Tejo bergegas berlari dan membuka pintu pagarnya.
" ayo cepat masuk, ada apa sih bu, nak?" tanya Tejo pada istri dan anaknya.
" kita masuk ke kedai saja dulu pak," ajak Rukmini sambil ngos-ngosan.
Mereka bertiga bersembunyi di kedai, sambil sesekali Darshwana mengintip dari pintu yang terbuka.
" sebenarnya ada apa?" tanya Tejo.
" tadi waktu di pasar, aku dan Darshwana diganggu preman, lalu kedua preman dihajar Darshwana, dan yang satu lari. Kata penunggu parkir, aku diminta segera pergi sebelum bos preman datang," kata Rukmini menjelaskan.
" kan Darshwana sudah bisa mengalahkan, kenpa harus takut?" tanya Tejo.
" bukan begitu ayah, kalau mereka tau tempat tinggal kita, mereka akan menggangu jualan ayah, dan membuat ayah dan ibu tidak nyaman," ujar Darshwana.
" jangan takut, kamu tidak tahu ayahmu ini siapa?" gurau Tejo sambil berkacak pinggang.
Darshwana tahu ayahnya juga mendapat ilmu saat berada di istana, kalau untuk melawan manusia jahat, dia pasti bisa mengalahkan. Tapi Darshwana tidak ingin ayahnya terluka, Ia bakalan bisa marah sejadi-jadinya jika kedua orang tuanya terluka. Yang dimaksug kedua orang tua kandungnya, Tejo dan Nyai Asih. Namun Darshwana juga mempunyai kewajiban menjaga Rukmini. Bagaimanapun dia ibu tirinya, istri dari ayah kandungnya.
Kemudian pak tua sakti sedang berdiri didepan pagar, seolah menjaga rumah itu. Hanya Rukmini dan Darshwana yang masih bisa melihat pak tua itu. Tejo tidak bisa melihat karena pak tua hanya ingin menampakkan pada Rukmini dan Darshwana.
Sampai saat ini, Darshwana dan Rukmini masih penasaran dengan pak tua itu. Kenapa hanya mereka berdua yang bisa melihatnya, tapi Tejo tidak bisa. Dan sekali lagi pak tua itu menghilang dari balik pagar. Sejatinya pak tua tadi memastikan bahwa Rukmini dan Darshwana sudah aman dari para preman.
" sepertinya mereka tidak mengejar kita, nak," kata Rukmini pada Darshwana.
" ya sudah, ibu masak dulu. Aku mau menata bahan kopi dan gelas serta mangkuk untuk mie ayam kamu," ujar Tejo.
" ayah, aku membantu ibu memasak ya?" tanya Darshwana.
" iya nak, kamu bantu ibumu biar cepat selesai masaknya, ayah sudah lapar sekali," kata Tejo.