Ratu Siluman Ular #18

118 3 0
                                    

Hari demi hari pengerjaan kamar dan tempat jualan sudah memasuki hari ke tujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari pengerjaan kamar dan tempat jualan sudah memasuki hari ke tujuh. Saat ini mandor Agus bersama ke empat pekerjanya melakukan finishing. Mereka mengecek barangkali ada kekurangan atau pembenahan. Dan saat itu tidak sampai sore, siang hari sekitar jam 13.00, mandor Agus menyerahkan pengerjaannya yang sudah selesai kepada Tejo.

“ sudah kita cek bersama dan tidak ada yang kurang pak Tejo,” kata mandor Agus.

“ iya pak Agus, ini saya selesaikan pelunasan pembayarannya. Sewaktu-waktu ada yang kurang beres, nanti pak Agus saya kabari,” ucap Tejo sambil mentransfer kekurangannya melalui M-Banking.

“ coba di cek saldonya pak Agus, saya sudah transfer. Saya minta kwitansi sebagai tanda pelunasannya,” kata Tejo.

“ iya pak Tejo, uangnya sudah masuk. Tunggu sebentar, saya akan membuatkan kwitansi pelunasannya,” jawab mandor Agus.

Setelah selesai pelunasan, mandor Agus beserta pekerjanya berpamitan pulang. Tejo dan Rukmini melihat untuk tempat jualannya yang sudah tersedia meja untuk jualan.

“ kapan kita mulai jualan bu?” tanya Tejo.

“ besok sore saja pak, paginya kita ke pasar dulu, belanja kebutuhan untuk jualan kita,” kata Rukmini.

“ kamu jadinya mau jualan apa? Nasi, mie ayam atau apa?” tanya Tejo.

“ aku tetap jualan mie ayam saja  pak, bapak yang jual minumannya,” jawab Rukmini.

“ kalau begitu aku nanti akan memesan banner untuk dipasang di depan warung, agar orang yang lewat tau kalau kita jualan,” kata Tejo.

Rukmini membersihkan debu-debu dan mengepelnya. Kali ini Rukmini mencoba untuk tidak menggunakan kain yang diberi oleh Nyai Asih untuk penglaris jualannya. 

“ biarkan Nyai Asih berhubungan dengan mas Tejo saja, aku sudah tidak mau lagi menuruti kemauannya. Aku akan mencari uang halal sendiri,” gumam Rukmini dalam hatinya.

Sementara Tejo membersihkan kamar untuk istri silumannya. Tejo sebenarnya sudah ingin menjauh dari Nyai Asih, namun Ia tidak bisa karena sudah terikat perjanjian dengan Nyai Asih, siluman ratu ular. Bagaimanapun juga, Tejo harus menuruti keinginan Nyai Asih. Untungnya Rukmini sudah ada yang melindungi, seorang bapak tua yang ditemuinya di pasar.

Rukmini sudah selesai membersihkan tempat jualannya, sementara Tejo bersiap untuk keluar mencari tempat pembuatan banner. Tejo menutup pintu kamar khusus untuk pertemuannya dengan Nyai Asih.

“ bu, aku keluar sebentar, mencari bunga sekalian membuatkan banner untuk tulisan jualan kita,” kata Tejo.

“ iya pak, jangan lama-lama,” jawab Rukmini.

“ masa kamu masih takut di siang bolong begini bu,” ucap Tejo.

“ enggak takut pak, aku hanya khawatir saja denganmu,” kata Rukmini.

Ratu Siluman UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang