Rukmini bangun sangat pagi sekali. Ia memasak untuk sarapan pagi dengan suaminya sebelum pergi menengok rumah barunya. Hari ini Tejo dan Rukmini berencana akan membersihkan rumah barunya itu. Barang-barang yang rusak dan tidak terpakai akan di bakar oleh Tejo. Rumah itu akan dibiarkan tampak seperti kuno, namun perabotan yang rusak akan diganti baru oleh Tejo, terutama tempat tidurnya yang sudah reot.
Tejo masih mendengkur, karena saat itu masih jam lima pagi, dan matahari belum menampakkan senyumnya. Burung-burung pun masih enggan bernyanyi, karena hawa yang sangat dingin. Rukimini memasak dengan menutup tubuhnya dengan jaket. Karena angin yang berhembus masuk melalui ventilasi udara di rumahnya, menusuk tulangnya.
Tepat pukul enam, sinar mentari pagi menyorot mata Tejo yang masih terpejam, hingga membuatnya silau. Tejo bangun dari tidurnya sambil mengucek matanya. Tejo berjalan ke dapur melihat Rukmini sudah selesai masak.
" kamu masak apa bu?" tanya Tejo.
" aku masak rawon pak. Mau dibuatkan kopi?" tanya Rukmini.
" boleh bu. Nanti bawa bekal untuk makan siang di sana, ya bu," pinta Tejo.
" iya pak," jawab Rukmini sambil mengaduk kopi untuk suaminya.
Tejo duduk di depan rumah, menatap sinar matahari pagi. Rukmini membawakan secangkir kopi panas, dan di letakkan di depan Tejo.
Tejo menyesap kopinya yang masih panas, lalu menyalakan rokok nya.
" pagi Tejo, wah enak ya pagi-pagi begini minum kopi," sapa Wahyu yang sedang berjalan melintas di depan rumah Tejo.
" hei Wahyu, ayo sini temani aku minum kopi," ajak Tejo.
" makasih jo, aku mau ke sawah, ayo jo," pamit Wahyu.
" iya Yu," jawab Tejo.Tejo merasa ingin buang air kecil, dia sudah tidak bisa menahannya. Tejo berlari ke kamar mandinya, namun ada Rukmini yang sedang mandi.
" bu, buka pintunya, aku mau kencing, sudah gak tahan bu!! " teriak Tejo.
Rukmini tanpa sehelai benangpun, tubuh bugilnya tertangkap kornea mata Tejo yang masuk begitu pintu bilik kamar mandinya terbuka.
" tubuhmu bagus sekali, bu," kata Tejo sambil membuang urinenya.
" bapak sih, aku sudah lama tak disentuh," rengek Rukmini.
Nafsu Tejo memuncak saat melihat tubuh istrinya tanpa busana. Tejo lupa dengan perjanjiannya dengan Nyai Asih untuk tidak bersetubuh dengan wanita siapapun, termasuk istrinya.
Namun nafsu Tejo mengalahkan ketakutannya melanggar janjinya dengan Nyai Asih.Tejo pun bercumbu dengan Rukmini di bilik kamar mandinya. Suara desah dan erangan Rukmini membuat gaduh dalam bilik itu.
Selepas melampiaskan hasratnya. Tejo sekalian mandi bersama dengan Rukmini.
" bu, sebenarnya aku sudah melanggar janjiku dengan Nyai Asih, tapi semoga dia tidak mengetahui hal ini. Aku tidak boleh bersetubuh denganmu atau wanita lain. Itu perintahnya," ucap Tejo berbisik.
" jadi selama ini, bapak tidak menyentuhku karena takut dengan Nyai Asih?" tanya Rukmini.
" iya bu, ayo cepat, aku ingin sesekali mandi bersamamu," ucap Tejo sambil melumat bibir istrinya.
Rukmini yang sudah rindu dengan belaian suaminya itu, kembali melayani nafsu Tejo di dalam bilik kamar mandinya.Hampir satu jam lamanya Tejo dan Rukmini berada di dalam kamar mandi. Akhirnya mereka berdua keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah setelah keramas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Siluman Ular
TerrorTejo dan Rukmini bosan hidup miskin. Ia mencari cara agar dapat kaya dengan cepat. Akhirnya Tejo membuat perjanjian dengan Siluman Ular untuk bisa kaya. Tejo rela menikahi Siluman Ular sebagai persyaratan untuk mendapatkan kekayaan. Tejo dan Ratu Si...