Tejo dan Rukmini bosan hidup miskin. Ia mencari cara agar dapat kaya dengan cepat. Akhirnya Tejo membuat perjanjian dengan Siluman Ular untuk bisa kaya. Tejo rela menikahi Siluman Ular sebagai persyaratan untuk mendapatkan kekayaan. Tejo dan Ratu Si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pulang dari belanja. Mobil yang mereka carter melewati perkampungannya yang sepi. Jadi warga sekitar tidak mengetahui kedatangan Tejo dan Rukmini dengan membawa belanjaannya. Seandainya diketahui warga setempat, pasti mereka akan curiga.
Sampailah mereka berdua dirumahnya. Tejo dan Rukmini segera memasukkan barang-barang belanjaannya dan dibantu pak sopir yang disewa mobilnya. " terima kasih pak..", kata Tejo sambil memberikan uang sewa mobilnya. " sama-sama pak..., saya pamit..", kata pak sopir itu. " iya..", jawab Tejo singkat.
Kemudian Tejo dan Rukmini berbenah menata barang-barang bawaan yang dibeli tadi. Bukan hanya sembako, tapi juga perlengkapan dapur. " pak.., rencana kita bagaimana..?" tanya Rukmini. " rencana apa...?" tanya Tejo balik. " ya.. setelah ini pak.. Kalau kita diam saja dirumah, nanti para tetangga makin lama, makin curiga. Kan kita tidak bekerja tapi sekarang hidup kita berubah drastis dengan uang melimpah. " kata Rukmini. " iya juga ya bu..besok saja kita pikirkan bu..", jawab Tejo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok... Tok... Tok... Tejo.... Tejo..... Tok... Tok... Tok... " iya..." jawab Tejo sambil membuka pintu. Ada tiga orang dengan tampilan lusuh dan garang, mereka dengan berkacak pinggang dengan mata melotot seram menghardik Tejo yang sedang membuka pintunya. " bayar hutangmu yang pinjam dari juragan Sukma. Sudah dua minggu molor-molor terus..!" kata salah seorang penagih dengan nada tinggi. " berapa hutang saya semuanya..? Sekalian hitung dengan bunganya", tantang Tejo dengan nada tinggi juga. " sombong sekali orang ini. Sudah banyak hutang, berlagak lagi. Ayo cepat bayar.." kata penagih yang lainnya sambil memegang kerah baju Tejo. "berapa..! daritadi ditanya tidak jawab malah bentak-bentak.." kata Tejo dengan beraninya.
Karena Tejo sudah mempunyai uang untuk membayarnya, jadi Ia berani melawan tukang tagih juragan Sukma. " hutangmu semua dengan bunganya dua juta delapan ratus ribu..", kata penagih dengan nada tinggi dan masih mencengkeram kerah baju Tejo yang hampir tercekik. " sebentar saya ambilkan uangnya..", jawab Tejo sambil mendorong penagih yang memegang kerah bajunya tadi. Tejo masuk dan mengambil uangnya. " hati-hati pak... ", kata Rukmini ketakutan. " iya bu.. Tenang saja..", kata Tejo sambil menghitung uangnya.