Ratu Siluman Ular #23

133 5 0
                                    

Tejo membuka pintu pagar rumahnya, Rukmini dan Darshwana ada didalam warung yang baru saja dibuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tejo membuka pintu pagar rumahnya, Rukmini dan Darshwana ada didalam warung yang baru saja dibuka. Mereka berdua masih menata mangkuk tempat mie ayam dan sendok serta garpu.

Saat itu masih jam 16.00 sore, orang berlalu lalang satu persatu membaca banner yang sudah terpasang di depan warung. " DEPOT MIE AYAM HALAL MAS TEJO "

Mereka sudah siap, dan menanti pembeli datang. Tejo sudah memberikan kain pelarisnya ke Darshwana, dan sudah dibakarnya. Tejo berjualan tanpa perantaraan Nyai Asih, namun bukan berarti depot mie ayamnya tidak akan laku. Ada Darshwana yang kini sedang memejamkan matanya di balik meja jualan. 

Rukmini yang ada disampingnya, hanya memandangi mulut Darshwana sedang membaca doa. Sesaat kemudian Darshwana membuka matanya dan tersenyum pada Rukmini.

Tejo duduk di kursi panjang, di depan depotnya sambil menghisap rokok. Empat orang pemuda yang sedang berjalan kaki melewati depan rumahnya, langsung berbelok masuk ke pekarangan Tejo, dan langsung memesan.

" mie ayam empat mangkuk pak." Pemuda itu berbicara di depan wajah Tejo, dan membuatnya kaget.

" eh, sampai tidak tahu kalau ada orang. Silahkan masuk saja mas," ujar Tejo mempersilahkan.

" bu, ada yang beli." Tejo memanggil Rukmini yang duduk di balik meja.

Melihat ada empat orang datang, Rukmini menatap wajah Darshwana, lalu mereka saling tersenyum.

" empat mangkuk mas?" tanya Rukmini.

" iya bu, es tehnya juga empat." Salah satu pemuda itu memesan sambil melihat kecantikan Darshwana.

" pak, buatkan es teh empat," pinta Rukmini pada Tejo.

Tejo bangun dari tempat duduknya, dan lewat pintu belakang membuatkan empat es teh. Keempat pemuda itu saling menyenggolkan lutut kakinya, sambil matanya memberi kode ke arah Darshwana.

" matanya biru."

" kayak bidadari."

" mungkin, dia lagi main ke bumi. Lalu selendangnya hilang, jadi tidak bisa kembali ke kayangan." 

" berarti namanya Nawang Wulan. Benar gak sih?" mereka berempat saling berbisik membicarakan Darshwana.

" kamu terlalu sering membaca cerita rakyat." salah satu menjendul kepala temannya.

Rukmini mendengar percakapan keempat pemuda itu, namun Ia tak menghiraukannya. Bahkan sesekali menatap Darshwana dan saling tersenyum.

Datang lagi tiga orang laki-laki berumur sekitar 50 tahun. Mereka langsung masuk kedalam depot, dan langsung duduk dikursi. Tejo menghampiri mereka.

" makan mie ayam atau minum saja?" tanya Tejo.

" mie ayam tiga, kopi hitam tiga." pesannya.

" ditunggu pak," jawab Tejo.

Ratu Siluman UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang