Ratu Siluman Ular #4

214 3 0
                                    

Setelah selesai makan mie ayam, Tejo meletakkan piringnya di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai makan mie ayam, Tejo meletakkan piringnya di dapur. Saat akan kembali menyusul istrinya tidur, Tejo melihat sesosok pocong di sudut ruang yang gelap.
" siapa itu..? Nyai..?" panggil Tejo sambil mendekat.
" kok kayak pocong.." kata Tejo sambil mengambil alat dapur untuk menggoreng.
Begitu semakin dekat, pocong itu menampakkan wajah buruk dan mengerikan. Sontak Tejo berteriak sambil berlari ketakutan. Ia melemparkan alat penggorengan itu dan mengenai kepala pocong.
Tang..!!
" sialan..!!" gumam pocong itu, namun Ia tak bisa mengelus kepalanya, karena tangannya terikat.
Tejo dengan ngos-ngosan menyelinap di ketiak Rukmini.
" ada apa sih pak.. Kok seperti melihat hantu..?" tanya Rukmini sambil mengucek matanya.
" ada pocong bu.. Di dapur..!!" ucapnya gemetar.
" bukannya bapak kalau bertemu Nyai juga sebangsa jin. Sekarang lihat pocong takut." kata Rukmini kembali tidur.
" kalau Nyai Asih itu bukan setan..!! Dia istriku yang paling cantik tau..!! Kalau kamu..?? Huh.., lewat jauh.. "gumam Tejo.
Tejo pun tidak berani keluar kamar, apalagi ke dapur. Tejo memejamkan matanya, wajahnya ditutup dengan bantal lusuh. Dan Tejo pun tertidur.

Dalam tidurnya, Tejo bermimpi bertemu dengan ratu ular, yang sebentar lagi akan merayakan hari pernikahannya dengan Tejo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam tidurnya, Tejo bermimpi bertemu dengan ratu ular, yang sebentar lagi akan merayakan hari pernikahannya dengan Tejo.
" ratu.. Cantik sekali malam ini..? Kok tidak memberi kabar, jika akan menemuiku.?" tanya Tejo dengan senyum bahagia.
" aku kangen denganmu, suamiku.." jawab Nyai Asih dengan senyum manisnya.
Tejo mendekati Nyai Asih, lalu mencium bibir ranumnya.
" aku juga merindukan mu Nyai. "jawab Tejo yang kini terbuai dengan ciuman Nyai Asih.
Lalu Nyai Asih menatap wajah Tejo.
" pocong yang ada di dapur itu nantinya akan membantu dagangan kamu menjadi laris. Biasakanlah untuk bertemu dengannya. Dan kamu kalau berjualan sehabis maghrib, karena pocong tidak bisa bekerja di siang hari." kata Nyai Asih.
" iya Nyai.." jawab Tejo.
" satu lagi yang harus kamu ingat.." ucap ratu ular.
" apa itu Nyai..? " tanya Tejo.
" 6 hari lagi penobatanmu menjadi pangeran di negeri ku. Aku akan menjemput mu. " kata ratu lagi.
" iya Nyai.., akan selalu kuingat." jawab Tejo.
Tejo pun terbangun dan yang dalam pelukannya bukan lagi Nyai Asih, namun ular bersisik emas dengan mahkota berlian diatas kepalanya. Awalnya Tejo terkejut dan takut, namun Ia harus membiasakan diri untuk itu.
" untung tidak terlihat oleh Rukmini.." gumamnya dalam hati.
" cium aku suamiku.." terdengar suara berbisik dari mulut ular itu.
Tejo mencium kepala ular itu dengan menutup matanya karena takut. Setelah itu, ular nya menghilang dari pelukan Tejo.
Tejo mengatur napasnya, dan menariknya dalam-dalam, lalu di hembuskan perlahan.

Ratu Siluman UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang