happy reading 🪐
------"Menemukan siapa dalang di balik pembunuhan saya," ucapnya lirih, membuatku membulatkan mata.
"Jadi, sebenernya yang nusuk lo itu, siapa?" tanyaku dengan hati-hati.
"Saya pun tidak tahu, mereka memakai topeng," lanjut Nio. Mereka? berarti yang membunuhnya lebih dari satu orang.
Aku sedang mencerna jawaban Nio, tiba-tiba saja dari arah belakang Mbak Mira datang membawakan es tehku.
"Nih, Neng, es tehnya. Mbak perhatiin dari sana, Neng Ve kayak lagi ngobrol sama seseorang, perasaan Neng Ve sendirian, deh," tanya Mbak Mira penuh curiga.
"Anu, Mbak, lagi latihan drama. Biasalah buat tugas, hehe."
"Oh gitu, ya, udah, Neng. Mbak ke sana dulu, ya."
Aku kemudian mengangguk.
"Gimana, Ve? Kamu mau, kan, bantu saya cari orang yang sudah membunuh saya?" tanya Nio.
"Duh, gimana ya, Nio. Kasus Satur aja baru langkah awal, gimana bisa gue fokus ngurusin dua teka-teki gini? Yang ada meledak kepala gue." Jawabanku benar, kan? Bagaimana bisa aku membagi fokusku jika menyelidiki kasus yang berat secara bersamaan.
Saat aku mengatakan jawabanku ke Nio, ia terlihat murung dan sedih, apa aku salah jawab, ya?
"Ya, udah, deh gue bantuin ntar, tapi gue nggak janji sampe tuntas, ya. Gue, kan, bukan detektif."
"Makasih Ve, kamu ada niatan bantuin saya aja, saya udah bersyukur." Terlihat Nio tersenyum senang karena mendengar jawaban dariku. Ya, walaupun aku tidak janji.
"Nih, Ve tas kamu!" tiba-tiba Satur datang memberikan tasku. Aku yang tadinya sedang meminum es teh langsung tersentak.
"Loh? Kok, dibawa ke sini, sih?"
"Anis bilang ada pengumuman pulang lebih awal, mau ada rapat katanya," jawab Satur.
"Ya, udah, yuk pulang." Satur tiba-tiba saja menarik tanganku.
"Bentar ih, ngabisin es teh dulu, sayang, kan, kalo ngga diabisin, ya walaupun belum dibayar, sih."
"Gak usah, bayar besok aja. Kita harus buru-buru pergi dari sini. Nio, pegang tangan Venus, kita teleportasi aja, biar cepet," titah Satur.
Nio mengikuti perintah Satur, lalu mereka berdua benar-benar melakukan teleportasi seperti tadi.
Dengan hitungan detik kami sudah berada di rumahku, aku melepaskan paksa tanganku yang mereka pegang.
"Ini sebenernya ada apa, sih, Sat?" tanyaku sedikit kesal, jelas aku marah karena tiba-tiba mereka mengajakku pergi.
"Saya merasakan tanda bahaya tadi," ucap Satur dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Sunset [END]
Mystery / Thriller[STORY 2] 🪐GENRE: ROMANCE - MISTERI. Apa jadinya jika seorang laki-laki aneh datang sebagai tetangga, sekaligus teman baru di sekolahmu? Itulah yang dialami Venus Azmeera Nitya, gadis berusia tujuh belas tahun yang mengalami kejadian tak terduga. S...