🔹 4|𝑯𝒐𝒘 𝒀𝒐𝒖 𝑭𝒆𝒆𝒍?

77 16 0
                                    

Happy Reading 💚💚

Typo bertebaran!!

🔹

🔹

🔹

🔹

🔹

Masih bertempat di rumah rahasia Astra. Astra sedang melukis dan Vestra yang memperhatikan sambil memakan jajanan. Ngomong-ngomong tentang Aye ia telah kembali ke Inggris, orangtuanya menetap di sana. Mau tak mau Aye harus ikut orangtuanya.

Astra telah melukis wajah Archer " Hai, kamu sangat tidak lucu. Kamu membuatku marah." Astra mencoret lukisan itu. Ia membuang kuasnya kesembarang arah, dan menyandarkan tubuhnya pada sofa.

" Astra." panggil Vesta, Astra sedikit Melirik Vesta, kemudian berucap

" Aku tidak tahan lagi! Disatu sisi aku ingin memeluknya erat, namun disisi lain aku ingin sekali menendangnya! " Astra menyenderkan kepalanya pada bahu Vesta. " Aku harus apa, vesta."ucapnya prustasi.

" Tenanglah. Tetangga kamu akan marah." pringat Vesta,mengingat Astra tadi sedikit berteriak.

" Tetangga?" Astra bertanya dengan tampang bodohnya " Hei, jangan khawatir. Rumahku ini kedap suara. Jadi tidak masalah ketika aku berteriak,berlatih drum ataupun bernyanyi."Songongnya " Aku bisa melakukan apapun yang aku mau di rumah ini. Tidak ada orang berhati dingin di rumah ini yang mengawasiku." Astra mengambil kasar jajanan Chiki di atas meja ,dan meremasnya kesal. Vesta hanya bisa menghela napasnya melihat kelakuan Astra.

" Baik. Nona muda Astra ,kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan. Aku akan berada disini bersamamu." putus Vesta

" Ayo bernyanyi. " ajak Astra

Skip.. 30 menit kemudian.....

Tring..tring.. suara handphone Vesta berbunyi. Tertera nama Aldrin disana.

" Aldrin! " Vesta berlari menuju dapur untuk mengangkat telepon.

" Halo Assalammualaikum, Aldrin."

"Waalaikumsalam. Kamu ada dimana? Apa yang kamu lakukan? "

" em...aku dirumah Astra. "

" kenapa kamu belum pulang? Ini sudah terlambat."

" Yah. Aku akan pulang sekarang."

" Apakah kamu dan Astra mabuk?"

" Tidak, kami tidak minum."

" Apa kamu yakin? Apakah kamu ingin aku datang menjemputmu?"

" Tidak apa-apa, Aldrin. Aku bisa kembali sendiri. Kamu jangan mabuk, dan pulang dengan selamat." ucap Vesta sekaligus mengakhiri telepon.

Seakan tersadar sesuatu, Vesta menepuk pelan dahinya." Sialan, Vesta. Apa yang baru saja kau katakan? Aku sangat pusing memikirkan ini semua. " Vesta menghentakkan kakinya kesal.

How You Feel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang