" tiga pukulan! Hana dulu set! baro. siap." ucap Vesta
" Yak!"
" Mari kita istirahat lima menit."
"Terima kasih." ucap anak-anak disana.
" Mari kita pergi ke sana." ajak seorang guru selain Vesta.
Seorang anak menghampiri Vesta. " guru Vesta." panggilnya.
Vesta menyamakan tingginya dengan anak itu " ya ada apa?" tanyanya.
" Guru Vesta, ada anak baru hari ini?"
" Anak baru? Saya juga tidak tahu. Dimana dia?" bingung Vesta.
Anak itu menuju ke sisi lain. " seorang paman di sana." ucap anak itu. Vesta menengok, dan kemudian dia membulatkan matanya terkejut.
" Anda memanggil saya Paman? Tolong jaga aku guru Vesta." Ucap pria itu. Vesta hanya tersenyum canggung.
.
.
.
.
.
Di sisi Astra, setelah selesai bermain drum di ruang musik, Astra memutuskan untuk pergi ke dapur. Ia berjalan ke arah kulkas dan membukanya. Dan wow penuh dengan berbagai macam sayuran.
" apa dia hanya makan makanan sehat? Apa dia tidak tahu cara makan makanan ringan?" Astra memutuskan untuk mengambil sebotol minuman dan meminumnya. Ia lalu memandang sekelilingnya.
" Apa ada pembantu yang bisa membantu? Kenapa tidak ada yang tampak bisa dimakan?"
" Sebenarnya... Aku tidak pernah tahu bagaimana Dia menghabiskan harinya. Bagaimana kalau dia.... Archer adalah vampir!" Astra menggeleng brutal.
" Tidak Astra! Kamu gila. Kamu delusi. Imajinasi kamu terlalu jauh. Mungkin aku terlalu stress akhir-akhir ini."
Tring...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
