Happy Reading 💚💚
🔹
🔹
🔹
🔹
🔹
Sesampainya di kediaman Archer. Archer memasuki rumah dengan Astra yang ia gendong koala. Ia mendudukkan dirinya pada sofa diruang tamu masih dengan Astra di gendongannya.
Merasa tidurnya terusik, Astra dengan perlahan mengerjapkan matanya. Ia menjauhkan wajahnya pada leher Archer. Mata sayunya menatap Archer yang juga sedang menatapnya. Archer mendekatkan wajahnya. Melihat itu, Astra pun memejamkan matanya. Jadi Posisi nya itu Archer duduk disofa, dengan Astra yang duduk di pangkuannya kayak pas digendong koala gitu Loh, mudengkan?
Cup
Cup
Archer mencium kedua mata Astra.
” Ar... ” Astra menatap Archer yang juga menatapnya.
“ Ada apa, hm? Apa yang kamu pikirkan?” Archer mengelus pelan pipi kanan Astra.
“ Malam itu... Itu kamu, kan?” Tanya Astra ragu, teringat kejadian saat ia mabuk dan ia tak sengaja mencium pipi seseorang waktu itu (gatau dichapter berapa, lupa soalnya), Karna ada lubang di tengah jalan. Archer menghentikan usapannya pada pipi Astra. ” Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa?” Lanjut Astra.
” Tidak menyenangkan jika aku memberitahumu.”
“ Jadi maksudmu... Kamu cuma bersenang-senang, melihatku dibodohi seperti itu?” ucap Astra tak menyangka.
Archer menggeleng pelan. Ia kembali mengusap pipi kanan Astra. “ Aku tidak mencoba untuk menipumu. Aku hanya ingin menunggumu siap untuk menceritakan semuanya padaku.”
Astra mencebik pelan “ Itu hanya alasan.” ucapnya.
“ Betul sekali. Itu hanya alasan. Itu hanya alasan untuk membuatmu tinggal bersamaku.”
“ Kenapa kamu tidak bertanya baik-baik saja?”
Archer tersenyum kecil. “ Kalau aku meminta kamu dengan baik, apa kamu akan pindah denganku?”
“ Tidak, aku tidak menyukaimu lagi. Aku tidak suka kamu menjadi seperti ini. ”
“ Aku sudah memberitahumu bahwa aku mencintaimu. Tapi kamu masih tidak menyukaiku? ”
Astra tersenyum kecut. “ Tapi... Saat itu, kamu bilang itu bukan cinta. Kamu mengatakan bahwa kamu tidak mencintaiku. ”
“ Maafkan aku... Sudah kubilang aku tidak mencintaimu... Karena aku tak ingin mengatakannya sembarangan. Aku ingin kamu melihatnya sendiri... Melalui tindakanku. ” jujur Archer.
“ Apa susahnya mengucapkan kata cinta? Kenapa kamu tidak mengatakannya saja jika kamu mencintaiku? Kenapa kamu harus membuatku menebak-nebak? ”
“ Aku baru saja mengatakan kalau aku mencintaimu. Apa kamu sudah melupakannya? Aku tidak pernah tidak mencintaimu. Aku mencintaimu setiap hari. Aku mencintaimu sejak hari kau lahir. Dan aku akan selalu mencintaimu mulai sekarang juga. Aku ingin menikahimu.” Archer menangkup kedua pipi Astra.
Cup
Ia mencium dahi Astra. Dan kemudian tersenyum menatap Astra.
“ Tapi... Aku manusia, bukan boneka. Dan aku bukan Anabelle. ” polos Astra.
Archer terkekeh kecil. Kemudian memeluk erat Astra. “ Aku sudah tahu itu. ” Archer melepaskan pelukannya.
“ Ketika kamu mengatakan bahwa kamu ingin menikahi manusia dan bukan boneka, tahukah kamu bahwa itu sangat menyakitkan bagiku? ” ujar Astra.
“ Maafkan aku. Aku juga menyesalinya. ”
“ Lalu... Kenapa kamu tiba-tiba begitu baik padaku? Kenapa kamu akhirnya mengatakan bahwa kamu mencintaiku?”
“ Saat kita mulai hidup bersama... Saat kita mulai hidup bersama... Kamu sangat lucu. Kamu sangat lucu, aku tidak bisa menahan diri lagi. ”
Astra tersenyum malu. “ Ceritakan lebih banyak. Aku ingin mendengarnya lagi.”
Archer tersenyum. “ Aku mencintaimu.” ucapnya
“ Aku pun mencintaimu. ”
Bersambung...
Gimana - gimana, udah ngefeel belum?
Huee aku senyum-senyum sendiri ngetik ni alur pls😭😭.
Pingen cowok kek Archer, tapi emoh Deng Denial ...
Oh ya,. Maaf ya chapter ini pendek ku buatnya. Soalnya, idenya suka ngilang'. Jadi, daripada ilang langsung ku up aja hehe...
Votmennya dong?
KAMU SEDANG MEMBACA
How You Feel?
Teen FictionGANTI JUDUL!! [Bijaklah memilah cerita!] 📌15+ 𝑱𝒖𝒅𝒖𝒍 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 : 𝑯𝒐𝒘 𝒀𝒐𝒖 𝑭𝒆𝒆𝒍? 𝐽𝑢𝑑𝑢𝑙 𝑙𝑎𝑚𝑎 : 𝐶𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝐾𝑖𝑡𝑎 𝘈𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 ➡️ [𝘸𝘱𝘱𝘦𝘯𝘢𝘭𝘢𝘳𝘢] 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘱𝘢 𝘓𝘢𝘳𝘢. SLOW UP [ UPDATE SETIAP HARI SABTU...