🔹12|𝑯𝒐𝒘 𝒀𝒐𝒖 𝑭𝒆𝒆𝒍?

49 12 0
                                    

Happy Reading 💚 💚

Typo bertebaran!!

🔹

🔹

🔹

🔹

🔹

" Apa dia sudah kembali? " Astra mengintip melalu jendela itu." Dia mungkin sudah kembali."

" HEI! " Astra terkejut mendapati Archer berada di balkon kamarnya. Archer membuka jendela dan berjalan menghampiri Astra. Melihat Astra yang berjalan mendekat, dengan spontan Astra berjalan mundur. Astra tak menyadari jikalau ia sudah dekat kasur. Ia jatuh terduduk di atas kasur. Archer mendekat,mencondongkan tubuhnya pada Astra dengan senyuman.

Astra bangkit dari duduknya, seraya mendorong pelan Archer. " Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam sini? " tanya Astra pada Archer.

" Aku memanjat balkon. Itu tidak sulit." jawab Archer santai.

" Mengapa kamu harus melakukan itu? "

" Kamu mengatakan seolah-olah kamu belum pernah melakukannya sebelumnya."

" Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu. Mengapa aku melakukan itu? Ada pintu." elak Astra. Archer berjalan mendekati Astra dengan spontan Astra berjalan mundur.

" Berhenti membuat alasan. Aku tahu semua yang kamu lakukan, dibelakangku." Archer memojokkan Astra ke dinding dibelakang Astra, seraya bersimrik.

" Tapi kamu tidak bisa masuk begitu saja. Aku tidak mengizinkan itu."

" Ini juga kamarku. Kamu bilang akan membaginya denganku."

" Aku tidak pernah melakukannya."

"Ya, kamu melakukannya. Aku ingat."

" Aku terlalu muda. Itu tidak masuk hitungan." bantah Astra, Archer menatap Astra dan kembali bersimrik.

" Apa kamu akan mengingkari janjimu padaku? " Astra terdiam, kemudian mendorong tubuh Archer, berjalan maju membuat Archer berjalan mundur.

" Aku tidak bisa mengingat janji itu! Tidak ada bukti. Kamu harus keluar sekarang." Astra berucap garang.

" Aku tidak akan keluar dari sini, jika kamu tidak ikut denganku. Aku akan tinggal disini bersamamu."

" Apa? Apa yang merasuki mu? Bagaimana kamu bisa tinggal disini bersamaku? Aku sudah memberitahumu bahwa akan akan membatalkan pertunangan, kamu harus pergi. "

Archer kembali berjalan maju, dan Astra dengan spontan kembali mundur,mencoba menjauh.

" Aku tidak akan membatalkan pertunangan. " ucap archer penuh penekanan.

" Apa yang salah denganmu? Bagian mana yang tidak kamu mengerti? "

" Kamu lah yang tidak mengerti. Kamu tidak bisa hanya mengatakan bahwa kamu ingin membatalkan pertunangan kita. Kamu harus lebih masuk akal."

Terlalu terfokus berjalan mundur ke belakang Astra tak menyadari bahwa terdapat sofa dibelakangnya, dengan spontan ia terduduk di sofa. Archer mengkukung Astra, dengan kedua tangannya yang berada disisi sofa. Kini jarak mereka hanya berkisar 8 cm. Archer menatap Astra intes, Membuat Astra gugup.

How You Feel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang