Side Story 1

3.7K 289 4
                                    

"Permata yang berharga disembunyikan oleh seorang monster"

Lee Haechan terbangun pada mimpi yang tak terduga muncul setelah bertahun-tahun terlupakan. Sebuah kenangan saat bertemu Renjun untuk pertama kalinya setelah empat tahun. Dan selepas itu ia menjadi seorang penguntit menyedihkan karena tidak tahan sehari tak melihat sang omega.

Dering alarm yang berbunyi berisik memenuhi penjuru kamar, satu menit terlambat karena si pemilik telah membuka mata. Ia yang setengah telanjang segera mematikan dan bergerak bangun untuk membuka tirai jendela. Cahaya matahari tentu dibutuhkan demi menyambut pagi yang lebih baik sebelum bersiap mandi dan menjemput sang kekasih di bandara.

Ia tersenyum membayangkan hubungan jarak jauh selama tiga tahun akan berakhir mulai hari ini. Huang Renjun secara resmi menetap di Seoul setelah menyelesaikan pendidikannya yang sempat terputus. Walau begitu mereka berdua tetap dilarang tinggal serumah sebelum resmi menikah. Benar, keluarga Haechan masih amat konservatif dibandingkan keluarga lain, hal ini sebenarnya ditujukan untuk menjaga sang omega.

Alpha bisa menemani heat omega, tapi omega tidak dibolehkan menolong rut alpha. Kata Minhyung itu adalah hukuman karena melanggar aturan dengan memberi tanda secara sembarangan. Amat mengesalkan.

Hari ini cerah sekali untuk keluar rumah, membuat senyum di wajah Haechan makin lebar. Makin tak sabar dirinya menemui sang kekasih yang dalam hitungan jam akan berada di langit yang sama dengannya.

/././.

Ini adalah kali ke sepuluh Renjun mendapati Haechan terus mencuri pandang ke arahnya sepanjang perjalanan di dalam mobil. Sejujurnya ia sedikit risih seperti ada sesuatu yang salah di penampilannya tapi lelaki itu tidak mau mengatakan apapun. Maka saat yang kesebelas kali baru lah Renjun tegur dengan ekspresi amat tertanggu. "Katakan saja apa yang ingin kau katakan!"

Tidak merasa takut, Haechan tertawa karena bisa mengganggu Renjun secara langsung. Sudah tak ada lagi jarak yang terbentang diantara keduanya, atau menunggu libur untuk bertemu secara fisik. Tiga tahun terbayar amat luar biasa mengetahui sang pujaan hati sebentar lagi akan dikenalkan secara resmi kepada keluarga besar.

"Jika aku yang membawa mobilnya, kita akan berbelok di hotel."

Ucapan sembarangan Haechan mendapat teguran berupa batuk yang dibuat-buat oleh sang supir. Sebagai orang yang ditugaskan membawa pasangan kekasih itu ke ballroom hotel tempat acara ulang tahun kepala keluarga, amat beresiko jika keduanya tidak muncul sama sekali.

Renjun menahan tawa mengetahui respon sang supir yang amat cepat mencegah Haechan untuk berbuat lebih jauh. "Berbuat baiklah untuk malam ini agar kakekmu menyukaiku."

"Dia sudah menyukaimu." Haechan mendengus kesal, mengingat betapa senangnya sang kakek setelah melihat foto Huang Renjun. Dia begitu kagum mengetahui akan ada omega pria di keluarga ini. Alpha itu menyenderkan kepala ke bahu Renjun sembari mengelus tangan yang saling menggenggam, menyalurkan kehangatan yang masih kurang untuk dinikmati. "Sungguh aku ingin menyembunyikanmu dari semua orang. Kau dan tuxedo putih... semua sangat sempurna."

Nada posesif dan sikap manja telah menjadi keseharian bagi Renjun yang tidak terganggu sama sekali. Ia melihat itu sebagai sikap yang menggemaskan karena setidaknya Haechan punya tempat menjadi kekanakan. Perasaan gugup sejak undangan pesta ini datang perlahan hilang, semua tentu akibat genggaman tangan yang terus tertaut. Alpha itu tidak membiarkan dirinya pergi dari pandangan sepanjang persiapan, memberi kekuatan menghadapi keluarga elit yang sejak awal telah memandang rendah dirinya. Tidak apa-apa, bukan kali pertama statusnya sebagai omega membuat masalah, Renjun amat terbiasa sampai mati rasa.

Viridity - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang