Suara dentingan bel apartemen Jongho membuyarkan atensi pada ponsel yang sedari tadi dia mainkan untuk mendistraksi pikirannya. Jongho pun segera bangkit dari ruang tamu dan bergegas untuk membuka pintu.
Tidak perlu mengintip melalui lubang kecil yang berada pada pintunya, Jongho sudah mengetahui siapa yang tengah berada di luar. Suara Wooyoung terdengar jelas memanggil-manggil nama Jongho seperti anak kecil yang ingin mengajaknya bermain.
"HALLO JONGHO!" Wooyoung dengan bersemangat melambaikan tangannya saat pintu terbuka. Segera Wooyoung masuk ke dalam sambil berteriak. Sedangkan Hongjoong, Yunho, dan Minggi yang datang bersama nya hanya mengikuti nya untuk masuk.
"YEOSANG...YEOS-..Hmmph" Seketika mulut Wooyoung langsung di bekap oleh Jongho ketika teriakannya hampir memenuhi seluruh ruangan.
Wooyoung sedikit memukul-mukul tangan Jongho untuk memintanya melepaskan, namun bukan karena pukulan yang wooyoung berikan, melainkan secara bersamaan Seonghwa keluar dari kamar Jongho sambil membawa nampan piring yang sudah kosong.
"Gimana keadaan Yeosang Ka?" Jongho langsung melepas dan menghampiri Seonghwa.
Wooyoung langsung mendekat mendengar nama Yeosang disebut.
"Kenapa? Ada apa?" Tanya Wooyoung yang langsung mendekat ketika nama Yeosang disebut.
"Akkkk.." Belum sempat menerima jawaban dari Seonghwa, Wooyoung langsung mengerang sakit ketika mendapatkan sentilan tipis dari Seonghwa di bagian keningnya.
"Jangan berisik Wooyoung sayang." Seonghwa mencoba untuk berbicara lembut.
Seonghwa tidak masalah sebenarnya akan sikap Wooyoung yang seperti itu, karena dia pun sudah terbiasa dengan suara menggelegar seorang Jung Wooyoung. Namun untuk saat ini waktunya kurang tepat jadi Seonghwa mencoba untuk memberi tahu nya. Seonghwa pun langsung berjalan ke arah dapur untuk meletakkan piring kotor yang di bawanya melewati Wooyoung, Yunho, Hongjoong, dan Minggi yang kebingungan.
Jongho mengedikkan kepala nya untuk mengajak mereka duduk di ruang tamu, lalu setelahnya berlalu untuk menemui Seonghwa di dapur.
Wooyung masih cemberut akan kejadian tadi dan terus mengusap keningnya.
"Coba sini aku lihat, sakit banget ya?" Minggi yang sudah duduk bersama Wooyoung langsung mengusapkan jarinya ke kening Wooyoung.
Wooyoung hanya mengerucutkan bibirnya sambil menganggukkan kepala nya.
"Lebay lo." Yunho yang malas melihat tingkah laku Wooyoung langsung melemparkan bantal yang berada pada sofa tersebut.
Bantal tersebut tepat melayang pada muka Wooyoung, yang langsung kembali merengek ke Minggi.
"Aaaahhh Minggi.. Liat tuh Yunho" Tunjuk Wooyoung sambil menyingkirkan bantalnya dengan kesal.
Minggi pun melotot akan kejadian tersebut dan langsung memberikan tatapan tajamnya ke arah Yunho, sedangkan Yunho hanya membalas dengan menjulurkan lidahnya.
"Sini - sini mana yang sakit" Jawab Minggi seraya mengecup kening Wooyoung lalu kebagian pipi dan matanya.
Wooyoung yang diperlakukan seperti itu membalas dengan menjulurkan lidahnya ke arah Yunho dan kali ini Yunho hanya merotasikan bola mata nya dengan malas.
Seonghwa dan Jongho ikut bergabung sambil membawa minuman untuk ke empat temannya itu. Wooyoung yang melihatnya langsung menyamankan diri untuk berada di rengkuhan Minggi.
"Ka San kemana Ka?" Tanya Hongjoong sambil mengedarkan pandangannya, karena setau nya Seonghwa dan San seharusnya bersama.
"Lagi keluar untuk beli perlengkapan P3K"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me II JongSang
General FictionSebuah cerita tentang pria yang berusaha ingin berdamai dengan kepribadian lain yang dimiliki dirinya sejak usia remaja. Kang Yeosang berjuang untuk mendapatkan rasa dimiliki atas dasar dirinya sendiri, bukan karena pribadinya yang lain. Mengharapka...