35

120 15 11
                                    


Suara tangisan itu semakin kencang membuat Minggi ingin sekali menutup mulut Yeosang menggunakan tangan besarnya, namun itu hal yang tidak mungkin dia lakukan, mengingat bisa saja dia benar-benar akan di cap sebagai orang yang jahat. 

Ada satu cara yang tiba-tiba terpikirkan oleh otak nya. Minggi menarik nafasnya sebelum memulai.

1


2


3

"HUAAAAAA MAMA..... YEOYEO BILANG KALO MINGGI ANAK JAHAT HUAAAAAA" Entah benar atau salah dengan yang dilakukannya saat ini, namun Minggi mencoba untuk melakukan hal yang pernah dia ingat, bahwa Wooyoung juga pernah melakukan hal yang sama kepada adiknya. 

Minggi hanya berharap bahwa cara nya ini berhasil, bahkan karena Yeosang selalu menyebut diri nya Yeoyeo, kini Minggi ikut memanggil nama yang sama.

Minggi berteriak dengan suara yang masih sedikit tertahan olehnya agar tidak terlalu menimbulkan bising, yang terpenting suara tersebut dapat di dengar oleh Yeosang. 

Beruntung letak gudang sedikit memojok dan tidak terlalu banyak di lalui oleh banyak orang jikalau tidak memiliki kepentingan di sekitar ruangan media. Pintu juga sudah di tutup oleh Minggi untuk mengurangi sura tangisan Yeosang yang kian waktu semakin kencang. 

Belum ada reaksi yang terlalu ketara, namun seperti nya itu nyaris berhasil, sehingga Minggi mencoba untuk melakukan hal selanjutnya, yang tidak pernah dipikirkan akan dilakukannya di usia nya yang sekarang.

Minggi mulai merebahkan diri nya dengan posisi terlentang dan menggusakkan badannya ke lantai sambil kembali merengek. 

Berhasil.

Tangisan dan suara yang di keluarkan Yeosang berubahan menjadi isakan kecil saat melihat Minggi seperti itu. Minggi terus melakukan hal tersebut. Merengek dan terus merengek hingga pintu terbuka dan menampilkan Seonghwa, San, Seungmin dan Jongho berada di depan pintu dalam keadaan membatu. 

Minggi yang merasakan ada nya cahaya yang lebih besar masuk langsung mengalihkan tatapannya dan langsung terbangun untuk mendudukkan diri nya.

"Ka Seongie...Ka Minnie" Ucap Yeoyeo yang menyadari dua sosok yang di kenalinya berada di depan pintu.

Seonghwa pun langsung melesat masuk dan melewati Minggi begitu saja. Diangkatnya sedikit tubuh Yeosang untuk di taruh di pangkuannya sambil memeluk Yeoyeo yang kembali menangis.

"Ka Seongie. Hiks...Yeoyeo takut...Hiks" Yeoyeo meremat kemeja yang dikenakan oleh Seonghwa dan menumpahkan air mata nya begitu saja.

"Ssshh.. Ga perlu takut, Ka Seongie udah ada disini." Seonghwa mengusap punggung Yeoyeo yang masih bergetar dan membiarkan Yeoyeo tenang di pelukannya.

Sedangkan Jongho yang ingin masuk segera di tahan oleh San.

"Kalian berdua mending balik ke kelas. Meskipun terlambat, tapi kayanya masih bisa untuk masuk."

"Tapi Ka-" Jongho ingin menyanggah segera terpotong lagi oleh San.

"Yeosang udah ketemu jadi ga perlu ada yang di khawatirin lagi, sisa nya biar gue, Seonghwa, sama Minggi yang urus."

"Ka tapi itu-" Jongho kembali untuk melihat ke dalam dan menunjuk botol air minum yang terbuka dengan beberapa butir obat yang berserakkan di lantai.

Seungmin juga sebenarnya khawatir akan apa yang sedang dilihatnya saat ini, wajah Yeoyeo yang memerah karena terus menangis dan merasa ketakutan serta obat-obatan yang terjatuh itu. Yeosang pasti sangat menderita sebelumnya. 

Another Me II JongSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang