Semenjak kejadian yang terjadi tentang Jaehyun yang kembali untuk menganggu hidup Yeosang. Semua nya menjadi lebih waspada dan menjaga Yeosang. Meskipun kerap kali Yeosang merasa takut dan khawatir, Jongho dan Seungmin yang selalu berada disisinya selalu meyakinkan bahwa semua nya akan baik-baik saja.
Hubungan antara Jongho dan Yeosang pun semakin terlihat dekat dan Yeosang merasa nyaman dan aman setiap berada di jangkauan Jongho. Waktu yang dihabiskan oleh mereka berdua juga lebih banyak dari sebelumnya. Apalagi kini Jongo lebih memilih untuk mengantar dan menjemput Yeosang jika ingin berangkat ke kampus.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam ketika mobil Jongho telah terparkir di depan kediaman keluarga Kang untuk mengantar Yeosang pulang. Hari ini mereka pulang terlambat karena Yeosang harus melakukan belajar kelompok bersama beberapa orang.
Isaac yang memang pada dasarnya cukup senang belajar baik secara individu ataupun kelompok, dirinya memutuskan untuk membuat jadwal belajar bersama dengan teman-teman yang ada di kelasnya.
Meskipun Isaac tau bahwa dirinya hanya lah bagian lain dari Yeosang yang tidak bisa di pastikan kapan kehadirannya, tetapi Isaac telah memohon kepada Yeosang untuk membantunya melalui perantara Seungmin dan Jongho. Yeosang tentu menolak dan beberapa kali harus membatalkan jadwal yang telah di buat oleh Isaac. Hal ini dikarenakan Yeosang tidak ingin terlalu menonjol di dalam kelasnya.
Dirinya sudah berusaha dan berjuang mati-matian dalam mempelajari seluruh pelajaran agar tidak mendapatkan nilai yang terlalu tinggi. Bagi Yeosang nilai batas minimum yang di dapat itu sudah lebih dari cukup, namun kehadiran Isaac justru mempersulit dirinya.
Isaac yang hadir di dalam kelas akan menjadi pusat perhatian bagi seluruhnya. Bukan karena Isaac haus akan perhatian, namun dia benar- benar senang dalam mengikuti setiap diskusi yang di sampaikan oleh dosen pengampunya.
Permasalahan baru yang dihadapinya adalah ketika nilai Yeosang yang terlihat sangat acak, mulai dari nilai sempurna hingga sangat rendah. Nilai sempurna tentu di dapat dari Isaac yang dengan mudah mendapatkannya, namun terjunnya nilai Yeosang hingga mencapai dibawah minimum adalah saat kejadian tidak terduga dimana Carlos atau Tylor yang hadir ketika ada ujian berlangsung atau presentasi yang mengharuskannya menjelaskan secara tiba-tiba di depan seluruh teman sekelas dan juga profesor.
Meskipun mencoba untuk melakukan improvisasi, tetapi hal itu tetap sulit dilakukan, karena Tylor remaja berusia 17 tahun tidak mengerti tentang pelajaran yang tidak diminatinya sejak awal. Begitu juga dengan Carlos, meskipun telah berusia lebih dewasa tetapi yang dirinya sukai hanyalah seputar musik bukan deretan angka yang membuat kepala nya sakit. Tak jarang juga Carlos lebih memilih untuk membolos dan menggunakan ruang klub musik untuk dirinya menghabiskan waktu di kampus.
Jongho dan Seungmin hanya bisa membantu bagaimana presensi Yeosang tetap ada di kelas.
Beberapa teman kelas Yeosang juga akhirnya menyadari bahwa adanya perubahan yang terjadi pada Yeosang yang semakin mencolok, tapi tidak terlalu mempermasalahkannya.
Nyata nya memang semua tidak mudah untuk di jalankan oleh Yeosang. Tetapi Yeosang mencoba untuk menyesuaikannya. Termasuk pada akhirnya mencoba untuk mengisi jadwal yang telah di buat Isaac untuk belajar bersama dengan teman-temannya.
"Yeosang?" Panggilan itu dilontarkan oleh Jongho saat mobil telah berhenti di kediaman Yeosang, namun tak ada jawaban sedari tadi.
Setelah panggilan beberapa kali akhirnya Yeosang tersadar bahwa dirinya telah tenggelam dalam banyak nya pikiran hingga tidak menyadari dirinya telah tiba di rumah.
"Maaf, tadi Yeosang melamun." Yeosang mulai melepaskan sabuk pengamannya dan bersiap untuk keluar dari mobil.
Sebelum itu terjadi, Jongho lebih dulu menahannya.
"Ada apa? Hm? Ada yang ganggu pikiran kamu?" Tanya Jongho lembut.
"Cuma beberapa hal tentang kuliah." Jawab Yeosang sambil memberikan senyumnya agar tidak membuat Jongho khawatir.
Jongho pun mulai mengusap lembut rambut Yeosang. "Pikiran-pikiran jelek yang ada di kepala Yeosang, pergilah kalian jangan ganggu Yeosang." Ucap Jongho sambil terus mengusap kepala Yeosang seolah memberikan mantra untuk menghilangkan pikiran tersebut.
Yeosang tersenyum akan apa yang di lakukan Jongho, karena rasa nya mantra tersebut berhasil untuk melepas sedikit beban yang ada di pikiran Yeosang.
"Kalau udah siap cerita, bilang ke aku ya. Aku ga akan maksa kamu buat cerita, tapi aku juga ga mau kalau kamu banyak pikiran."
"Iya, Yeosang cuma ngerasa aneh aja ketika temen-temen tadi senang waktu belajar bareng dan mereka selalu ngasih Yeosang pujian. Padahal Yeosang cuma ngebantu seada nya. Yeosang memang senang, tapi masih merasa belum familiar aja." Ungkap Yeosang.
"Gapapa, nanti lama kelamaan akan terbiasa, artinya kamu memang layak atas itu. Tapi kalau memang rasa nya berlebihan buat kamu, diistirahatin ya. Jangan dipaksa." Usapan yang sebelumnya berada di kepala kini berganti di tangan Yeosang.
Yeosang mengangguk paham dan merasa lebih lega setelah membagi nya dengan Jongho. "Yaudah, kamu istirahat dan sempatin makan malam ya."
Saat Yeosang lebih dulu keluar dari mobil, nyata nya Yoona bergegas untuk mendekat ke arah Yeosang. Jongho yang melihat Yoona berjalan, langsung keluar dari mobil nya setelah mematikan mesin kendaraannya.
"Malam tante. Maaf hari ini Yeosang pulang sedikit terlambat" Sapa nya sambil membungkukkan badan.
"Gapapa Jongho, tadi Yeosang juga sudah mengabari kalo hari ini kata nya ada belajar kelompok ya?" Yoona tersenyum kepada Jongho.
"Iya tante." Jawab Jongho singkat.
"Kalian sudah makan?" Tanya Yoona kepada Jongho dan Yeosang
Keduanya bergeleng bersamaan. Melihat interaksi kedua nya Yoona merasa senang, terlebih selama bersama Jongho, terlihat bahwa Yeosang lebih banyak tersenyum dan banyak bercerita dengan dirinya.
"Kalau gitu, Jongho ikut makan malam ya sama kami." Ajak Yoona.
"Ga ngerepotin tante?" Tanya Jongho dengan ragu
"Engga dong. Tante kebetulan masak banyak makanan hari ini. Jadi tante harap Jongho mau ya makan malam bersama kami?" Yoona masih mencoba membujuk agar Jongho mau makan bersama.
Tidak ada alasan bagi Jongho untuk menolak. Maka Jongho menerima tawaran yang diberikan oleh Yoona.
Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir kediaman keluarga Kang, Jongho masuk bersama Yeosang yang memang tengah menunggunya.
Saat masuk ke dalam. Jongho disambut baik oleh Seonho yang memang sudah berada di meja makan dan Yoona yang tengah menata beberapa hidangan ke atas meja.
Meskipun bukan pertama kalinya Jongho singgah ke rumah Yeosang, namun ini pertama kalinya bagi Jongho berada lebih dekat dengan kedua orang tua Yeosang. Biasanya Jongho hanya sering bertemu dengan Yoona. Tetapi meskipun demikian, baik Seonho dan Yoona sudah menerima Jongho dengan sangat baik, bahkan berterima kasih telah menjadi seseorang yang dekat dan membantu Yeosang.
Bersambung
_______________________________________
Love and Hug,
Elino
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me II JongSang
General FictionSebuah cerita tentang pria yang berusaha ingin berdamai dengan kepribadian lain yang dimiliki dirinya sejak usia remaja. Kang Yeosang berjuang untuk mendapatkan rasa dimiliki atas dasar dirinya sendiri, bukan karena pribadinya yang lain. Mengharapka...