"Kamu ko udah bangun jam segini?" Pertanyaan itu terlontar dari Minggi yang sedang melakukan panggilan video bersama kekasihnya.
"Ya, aku kan harus ngulas materi lagi. Kamu tau di mata kuliah ini aku ga boleh dapet nilai jelek." Wooyoung membalas sambil mengerucutkan bibirnya.
Minggi yang melihat nya terkekeh gemas, "Masa cuma mata kuliah ini aja yang nilai nya harus bagus? Yang lain gimana?"
"Kalo yang lainnya jelek ya gapapa, yang penting bukan di mata pelajarannya Prof. Han" Wooyoung mulai beranjak dari kasur nya untuk mengambil buku dan kembali sambil mulai membuka nya.
"Mana ada kaya gitu?" Minggi menggelengkan kepala nya melihat kelakuan sang kekasih.
"Ga jelek juga sih, pokoknya karena aku udah kena tegur mulu sama Prof. Han, bisa-bisa beneran ga lulus aku di mata kuliah dia. Susah banget Mingmingggg~~" Rengekan Wooyoung terdengar jelas pada telinga Minggi yang sedang menggunakan headset nya.
"Pasti kamu bisa sayang. Aku tau kamu gimana seriusnya kamu belajar dari kemarin, percayain semua sama kemampuan kamu ya." Minggi mencoba untuk menenangkan kekasihnya yang terlihat sangat muram.
Hanya terdengar helaan nafas dan anggukkan sebagai jawaban dari Wooyoung.
"Yaudah, aku matiin ya. Biar kamu bisa fokus belajarnya."
"Ga mauu~~ Ga boleh di matiin pokoknya. Aku tetep fokus belajar, yang penting kamu ga matiin." Wooyoung merajuk sambil menunjuk pada buku nya.
"Iya sayang. Tapi ini aku mau ke apartemen kamu loh, sekalian bawain sarapan." Minggi menunjukkan sebuah kantung yang berisi makanan ke depan layar ponsel nya.
Sontak hal itu membuat mata Wooyoung menjadi berbinar.
"Kamu udah selesai urusannya?"
Minggi menganggukkan kepala nya mulai berjalan ke arah luar gedung fakultasnya. "Udah dong, kan tadi cuma ngumpulin projek video aja."
"Kata nya habis itu kamu mau main basket?" Tanya Wooyoung yang kini memposisikan dirinya kembali kepada Minggi.
"Engga jadi, soalnya anak-anak yang lain pada mau nongkrong."
"Terus kenapa kamu ga ikut?" Wooyoung kembali teralih pada buku nya, sambil mencatat sesuatu disana
"Jadi kamu ga mau aku kesana?" Minggi mengangkat salah satu alisnya
"Iiihh bukan gitu, ya kamu kan udah selesai juga ujiannya, jadi bisa hang out sama temen-temen kamu."
"Tapi aku mau nya seneng-seneng sama kamu. Lagian pacar aku lagi kesusahan masa aku malah haha hihi sama yang lain."
Tak kuat menahan rasa gemas nya Wooyoung menutup layar ponsel nya dan berguling di atas kasur tersebut ke kanan dan ke kiri.
"Cepet kamu kesini!" Teriak Wooyoung pada ponsel yang masih dalam posisi terbalik itu.
Minggi hanya terkekeh membayangkan apa yang sedang di lakukan oleh Wooyoung. Sampai diri nya terdiam karena seperti mendengar isakan.
Diri nya melepas salah satu headset tersebut untuk mendengar lebih jelas suara isakan tersebut. Minggi mencoba melihat kesekelilingnya, entah mengapa tempat yang kini dia berdiri sepi.
"Sayang?" Panggilan yang masih terhubung itu membuat Minggi tersentak dan mencoba kembali pada layar ponselnya.
"Sayang? Kamu kenapa?" Wooyoung kembali memanggil setelah melihat bahwa wajah kekasihnya terlihat sedikit ketakutan, meskipun tidak sedang memandang Wooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me II JongSang
General FictionSebuah cerita tentang pria yang berusaha ingin berdamai dengan kepribadian lain yang dimiliki dirinya sejak usia remaja. Kang Yeosang berjuang untuk mendapatkan rasa dimiliki atas dasar dirinya sendiri, bukan karena pribadinya yang lain. Mengharapka...