Sambil memegang erat tangan Cya, Tylor terus mempercepat langkahnya di antara kerumunan untuk segera keluar dari gedung konser.
Semakin jelas bahwa memang dirinya sudah diikuti dan di perhatikan sejak keluar dari rumah hingga di dalam gedung konser, Tylor tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dirinya sedang terancam.
"Tylor.. Tunggu, kita bisa minta ban-" Cya hendak mengatakan bahwa Jongho tengah berada disini untuk melindunginya, tetapi ucapannya terpotong dengan segera oleh Tylor.
"Gue ga mau untuk narik banyak perhatian orang - orang. Bisa aja gue cuma terlalu overthinking dan gue cuma mau cepet pulang" Genggaman di pergelengan tangan Cya terasa semakin erat karena Tylor meremasnya seolah untuk melampiaskan rasa takutnya. Menenangkan diri sendiri dengan mengatakan bahwa itu adalah hal yang berlebihan bagi diri nya adalah sebuah kebohongan yang Tylor ucapkan.
Cya pun hanya mengangguk dan melanjutkan pergi keluar menuju tempat parkirnya bersaam Tylor. Cya juga berharap bahwa pesan lokasi terkini yang sebelumnya sudah di kirimkan oleh dirinya kepada Jongho dapat segera dilihat. Sialnya memang jaringan di dalam venue sangatlah sulit.
"Damn it! " Umpatan itu terlontar dari mulut Cya ketika sudah sampai di tempat parkir, namun yang terlihat hanyalah kondisi ban mobil yang seluruhnya kempes sempurna seolah tak meninggalkan sedikit pun nitrogen di dalamnya.
Berbeda dengan Cya yang fokus dengan mengecek keadaan mobilnya, Tylor seketika membeku ketika ada dua orang pria bertubuh besar yang datang menghampirinya.
"Selamat malam tuan muda Yeosang." Salah satu pria menyapa dan kedua nya membungkuk bersamaan seolah telah mengenali Yeosang.
Suara itu berhasil mengalihkan atensi Cya, dan segera menghampiri Tylor yang masih terdiam memperhatikan kedua orang yang menyapanya.
" Siapa ya? " Cya langsung bertanya ketika sudah berdiri di depan Tylor seolah untuk melindunginya.
Berkedip beberpa kali untuk menyadarkan dirinya ketika mendengar suara Cya, Tylor segera menarik Cya untuk berdiri di belakangnya, seolah Tylor ingin menunjukkan keberaniannya.
"Ah, kami pengawal pribadi tuan muda. Baru bekerja sejak dua hari yang lalu untuk menjaga dan melindungi tuan muda. Kami disini untuk menjemput tuan muda untuk pulang bersama" Pria yang sebelumnya menyapa, menjawab pertanyaan Cya dengan tenang.
Tylor sedikit mengerutkan keningnya dan mulai berbicara, "Mom and Dad ga bilang apa-apa tentang ada pengawal pribadi."
Kedua pengawal itu saling melempar tatap dan beberapa saat kemudian salah satu nya kini yang berucap. "Mohon maaf jika lancang, apakah tuan muda bukan Yeosang yang kami maksud. Mungkin Tuan dan Nyonya memang belum sempat memperkenalkan kami. Mengingat seperti yang di bilang oleh rekan saya sebelumnya bahwa kami baru, tetapi kami mengetahui sedikit banyak tentang profil tuan muda yang sudah di jelaskan oleh Tuan dan Nyonya Kang."
Tylor mengangkat salah satu alisnya dan berpikir apakah benar di hadapannya ini adalah orang yang dipekerjakan oleh orang tuanya? Tetapi tidak mungkin hal sepenting ini di lewatkan oleh Yoona ataupun Seonho. Tylor menyadari memang dirinya baru hadir kembali hari ini, tetapi pria yang mengaku pengawal pribadinya terlihat sangat mencurigakan.
"Sudah terlalu larut malam, lebih baik kita segera pulang tuan muda." Salah satu pria membuyarkan lamunan Tylor.
"Gak. Malam ini gue ga pulang karena gue mau menginap di tempat temen gue." Ucap Tylor ketus.
"Tapi Nyonya Kang berpesan bahwa kami harus membawa pulang tuan muda. Oh dan teman tuan muda bisa ikut, biar kami antar kelihatannya ada masalah dengan mobilnya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me II JongSang
General FictionSebuah cerita tentang pria yang berusaha ingin berdamai dengan kepribadian lain yang dimiliki dirinya sejak usia remaja. Kang Yeosang berjuang untuk mendapatkan rasa dimiliki atas dasar dirinya sendiri, bukan karena pribadinya yang lain. Mengharapka...