21

120 19 4
                                    

Hari minggu adalah waktu yang tepat untuk membalas dendam jika pada hari-hari sebelumnya terlalu banyak energi yang harus di keluarkan. Hal sama pun di lakukan oleh sepasang kekasih San dan Seonghwa yang masih setia tidur berpelukkan pada kasur berukuran besar tersebut. Setelah menyelesaikan sarapannya dengan memesan pada aplikasi online agar mudah dan cepat, mereka melanjutkan aktifitas nya dengan mengarungi mimpi bersama.

Sungguh yang mereka inginkan hanya tidur dan bermalas-malasan saja hari ini, karena tenaga dan waktu mereka cukup banyak yang di keluarkan selama seminggu ini, mulai dari persiapan untuk memulai magangnya, menyelesaikan acara yang diselenggarakan oleh klub tari, ulangan harian yang begitu banyak karena hampir mendekati ujian semester, serta tugas yang terus berdatangan setiap hari nya.

*Drrttt....Drrrttt.....Drttttt*

Getaran sebuah ponsel yang berada diatas meja disamping tempat tidur itupun sedikit membuat San terusik. Mencoba menggapai menggunakan salah satu tangannya, karena tangan lainnya masih menjadi bantalan bagi Seonghwa. Pergerakkan dari San sedikit membuat Seonghwa menyadari bahwa San sedang mencoba mengambil sesuatu.

"Kenapa San?" Tanya Seonghwa yang masih memejamkan mata nya dan malah merapatkan tubuhnya ke San.

"Gatau hp siapa itu yang getar terus dari tadi." Jawab San yang sudah berhasil mengambil salah satu ponsel yang bisa di raihnya.

San mengecek ponsel yang telah mati tersebut dan menyalakannya, matanya menyipit untuk menyesuaikan cahaya pada layar tersebut. Melihat tampilan yang menunjukkan foto mereka berdua yang sudah di edit dengan beragam gaya, San menyadari bahwa yang di pegangnya adalah ponsel Seonghwa. Tidak ada satupun notifikasi yang muncul pada bagian atas nya, San langsung kembali mengunci dan hendak menaruh kembali, sebelum ponsel lainnya bergetar.

"Hwa ponsel aku" San mencoba membangunkan Seonghwa, karena cukup sulit untuk menggapai ponselnya sendiri.

Seonghwa langsung berbalik dan meraba untuk mencari benda tipis nan berat itu sampai berhasil mendapatkannya. Tanpa melihat, Seonghwa langsung memberikan kepada San, dan kembali menyamankan tidurnya. Kali ini posisi nya sudah berbalik memunggungi San.

"Hallo Kenapa dek?" Melihat nama panggilan itu berasal dari Jongho San langsung mengangkatnya.

"Ka, boleh tolong bayarin biaya service mobil gue? Sekarang gue lagi di bengkel karena mobil mogok" Jongho langsung mulai mengutarakan maksudnya tanpa basa basi. 

"Hmm oke, nanti gue transfer ke rekening lo" Jawab San masih dengan mata terpejam nya. 

"Jangan. Langsung ke rekening service nya aja" Secepat mungkin Jongho langsung menyanggahnya. 

"Lo ga bawa dompet? " Tanya San yang seketika itu juga langsung membuka mata nya.

Sempat hening sementara, sampai kemudian San langsung menjawab nya lagi. "Uang lo habis lagi?"

"Bu-bukan gitu, gue cum-"

"Lo tuh kebiasaan kalo mau bohong terbata-bata kaya gitu. Tsk." Potong San dengan decakan sebal nya. 

"Belum lama bokap transfer kan ? Lo kayanya akhir-akhir ini sering banget habisin uang? Terakhir kali nyokap sampe sita kartu kredit lo karena tagihannya terlalu banyak. Buat apa sih uangnya?" Tanya San yang mulai mengubah posisi nya menjadi duduk bersender pada  penyangga kasur. 

"Buat tugas" 

"Ga mungkin nyokap sampe sita kartu kalo itu buat keperluan tugas? Kebutuhan apa yang buat uang jajan lo sendiri aja habis secepat itu?" San yang semakin penasaran pun terus mendesak Jongho. 

Beberapa hari belakangan ini memang San cukup sibuk sehingga dia jarang untuk pulang ke rumah nya, namun terakhir kali dia menghubungi orang tua nya untuk sekedar bertanya kabar yang didapati adalah keluhan dari mama nya karena merasa aneh bahwa adiknya itu bersikap boros. 

Another Me II JongSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang