42

108 13 4
                                    


Jongho membuka mata nya perlahan saat merasakan ada nya paparan sinar mentari yang mulai naik ke permukaan untuk mengemban tugas nya. Namun, karena rasa kantuk yang masih mendera, diri nya enggan untuk beranjak dan justru kembali untuk berbalik agar bisa terhindar dari cahaya tersebut. 

Bersamaan saat Jongho mulai merubah posisi tidurnya, Yeosang yang memang terlelap tepat disampingnya juga turut berbalik, sehingga kini kedua nya menjadi berhadapan, tetapi mata cantik Yeosang masih terpejam sempurna. 

Jongho yang melihat hal tersebut tentu tertegun, debaran jantungnya berdegup lebih cepat dari biasa nya bahkan dirinya hampir saja lupa cara nya berkedip dan bernafas. 

Rambut Yeosang yang terlihat sedikit acak-acak-an, bentuk kelopak dengan bulu mata lentik nya yang terlihat jelas, tanda lahir di pelipis kirinya yang terlihat menawan, juga bibir mungilnya yang sedikit terbuka membuat Jongho tidak bisa sedikitpun mengalihkan pandangannya. 

Sinar mentari yang menyelinap tersebut, kini mulai menganggu kenyamanan tidur Yeosang. Melihat Yeosang yang sedikit menggerakkan kelopaknya, tentu membuat Jongho sigap untuk menghalang cahaya tersebut agar tidak menganggu orang yang di cintainya. 

Jongho tersenyum karena merasa berhasil untuk membuat Yeosang kembali terlelap dengan kedamaiannya. Mata Jongho pun mengulang untuk melihat setiap inci bagian dari wajah Yeosang, sedangkan tangannya masih setia untuk terangkat dalam menghalang cahaya tersebut.

Beberapa saat kemudian, kelopak mata itu kembali bergerak, namun bukan lagi karena cahaya yang mengganggu, hanya saja otak Yeosang seperti bekerja untuk menyuruh mata tersebut terbuka. Ya pada akhirnya kedua mata tersebut mulai terbuka dan menampilkan bola mata berwarna hazel yang indah. 

Jongho yang terlarut dalam menganggumi keindahan tersebut semakin tersihir ketika mata mereka bertemu. Tidak hanya Jongho, namun Yeosang yang melihat kedekatan wajahnya dengan Jongho pun seolah terhipnotis akan bagaimana tatapan teduh dari Jongho membuat nya merasa nyaman. Butuh beberapa detik untuk mereka saling menatap satu sama lain.

Tanpa sadar kurva bibir Jongho tertarik ke atas, sehingga dia menampilkan senyum yang selalu di sukai oleh Yeosang. Hal ini membuat adrenalin dalam diri Yeosang memicu pembuluh darahnya, sehingga wajah yang memerah pun mulai tercetak jelas di kulit putihnya. 

Melihat kemerahan yang muncul di wajah Yeosang, membuat Jongho kembali berbalik untuk melihat, apakah kira nya matahari semakin nakal, hingga membuat Yeosang terasa tersengat akan panas nya. 

Hal tersebut membuat Yeosang langsung menutup sebagian wajahnya. Dirinya baru menyadari bahwa sedari tadi Jongho telah menghalangi diri nya dari cahaya matahari dengan tangannya. Jongho yang kembali berbalik melihat Yeosang kini tangannya menutupi wajahnya.

"Tunggu sebentar." Dengan suara khas bangun tidur, Jongho langsung bangkit dan menutup dengan rapat hordeng jendela tersebut. 

"Makasih Jongho."  Yeosang turut mengeluarkan suara pertama nya setelah melihat Jongho kembali dan membaringkan tubuhnya menghadap Yeosang. 

Jongho pun mengangguk, "Bukan masalah." 

Merasa kantuk nya masih mendera Yeosang pun menguap dengan memejamkan mata nya. Jongho yang melihat hal tersebut tentu merasa gemas dibuatnya. Yeosang yang kembali membuka mata nya, menyadari dan segera menutup mulutnya setelah mengucapkan permintaan maaf. 

"Kalau masih ngantuk tidur lagi aja." Ucap Jongho pelan, karena melihat teman-temannya yang lain pun masih terlelap. 

"Tapi kita mau pergi. Bukannya harus siap-siap dari sekarang?" Tanya Yeosang seraya menatap jam dinding yang terpasang.

Another Me II JongSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang