SHS - 18

116 14 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jarvis Malik Hakan
Alisa Mumtaza Zahra
Darren Alfarezi


****


Hal paling menakutkan adalah ketika berada di sekolah dengan predikat terangker. Mana lagi kalau bukan Sky High School. Banyak yang mengatakan bahwa semenjak sekolah itu di bangun ada kejadian. Entah itu bunuh diri, kecelakaan, bangunan yang tiba-tiba rubuh dan masih banyak Hal yang ditutupi oleh pemilik Sky High School.

"Bapak harap kamu tidak ikut campur menyelidiki kematian Kristal," tegas Sulaiman.

"Kenapa Bapak melarang Alisa mencari kebenarannya?" Alisa merasa akhir-akhir ini bapaknya berubah.

"Karena itu bukan urusan kamu Alisa!" Nada bicara Sulaiman cukup meninggi. "Tugas kamu itu hanya sekolah bukan menyelidiki kasus. Biarkan polisi forensik yang mengusut kasus ini."

"Jangan bilang kalau Bapak juga tahu tentang kematian Adinda tiga tahun silam?" tanya Alisa dengan suara mulai serak. "Alisa tahu selama ini Bapak bohong!"

Lastri mendengar keributan di ruang tamu langsung keluar dari kamar begitu pula dengan Yusuf.

"Bapak selama ini pura-pura menjadi pemulung karena buronan polisi, kan?" Alisa menangis sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Kebetulan ia baru pulang dari sekolah. "Pembunuh! Bapak benar-benar pembunuh!"

"Alisa jaga bicaramu dengan orang tua!" Lastri memperingatkan anak sulungnya. "Ibu tidak pernah mengajarkanmu bersikap kurang ajar seperti ini!"

"Ibu tahu kalau Sky High School itu sebenarnya milik kakek, kan?" Alisa mulai membuka fakta yang ia tahu. "Bapak ditunjuk sebagai direktur tetapi karena Bapak membunuh Adinda Anggraini. Om Idris menjadi direktur untuk menutupi kasus itu."

Alisa menangis lalu menatap bapaknya dengan wajah pilu. Dia butuh jawaban kebenaran saat ini. Apakah fakta yang ia lihat adalah benar-benar terjadi atau hanya mimpi. Anak dari seorang pembunuh bukan suatu kebanggaan tetapi aib.

"Bapak tidak membunuh siapa pun! Semua berita salah, Alisa. Bapak mengundurkan diri dari jabatan direktur karena ingin meneruskan perusahaan kakek kamu!" Sulaiman mengatakan sebuah kebenaran yang terjadi.

"Bapak itu menjadi kambing hitam, Alisa. Bapak harus menanggung perbuatan yang tidak pernah ia lakukan," ungkap Lastri.

"Kalau Bapak tidak menjadi buronan polisi kenapa kita hidup selalu berpindah-pindah?" Pertanyaan ini dilayangkan oleh Yusuf.

"Karena banyak musuh yang mengintai keluarga kita," jawab Sulaiman.

"Omong kosong! Bilang saja karena Bapak itu koruptor lalu membunuh orang-orang yang mengetahuinya," ucap Alisa dengan lantang lalu tertawa sinis. "Apa Bapak akan bunuh Aku juga?"

Sky High School { The End }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang