SHS - 22

130 16 0
                                    


Jarvis Malik Hakan
Alisa Mumtaza Zahra
Darren Alfarezi

***

Darren tak menyangka kalau masalah akan serumit ini. Bukti memang merujuk kepada Sulaiman. Namun, di sisi lain ia merasa kalau tuduhan itu palsu. Ada banyak orang dibalik pembunuhan Adinda termasuk papa Jarvis.

Akan tetapi, Darren lebih tak percaya saat seorang penjaga kebersihan menerima uang sebanyak itu. Apa hubungan mereka sebenarnya? Apakah ini berkaitan dengan kematian Kristal.

Petunjuk masih samar-samar dan seperti ada seseorang yang menutupinya. Darren juga bisa meretas data meskipun belum semahir Dion. Namun, ia menemukan sesuatu yang belum Dion ketahui.

"Artikel ini ditulis Kenny Laurent," ujar Darren kemudian mencari tahu tentang penulis tersebut. "Daerah terpencil di kota Jakarta."

Darren membaca data Kenny secara runtut dan mencari tahu tempat tinggalnya. Tidak lama dari itu Darren menemukan fakta bahwa Kenny tidak lagi bekerja di redaksi tersebut setelah menerbitkan artikel tentang Sulaiman.

"Menghilang tanpa jejak," ujar Darren.

Darren menelepon seseorang lalu menyuruhnya untuk pergi ke tempat tinggal Kenny. Kalau ia yang ke sana akan membuat banyak orang curiga dan rencana yang ia persiapkan dengan matang pasti gagal.

Tak sampai di situ, Darren mencocoklogikan informasi kematian Adinda dan Kristal. Mungkin saja ada kemiripan tetapi sudah beberapa menit berlalu tak juga ia temukan. Akan tetapi, ada satu pesan masuk di ponselnya yang membuat Darren speechless.

Pak Hukum
Kamu yang membunuh anak saya, Darren?

Darren
Untuk apa saya membunuh anak bapak? Bukannya bapak harus introspeksi diri kalau bapak juga pembunuh!

Pak Hukum
Jaga bicaramu, Darren!

Darren tak berniat membalas pesan Hukum. Ia takut akan tersulut emosi lalu rencananya gagal. Bagaimana pun ia tahu kalau bukan Sulaiman yang membunuh Adinda melainkan orang lain dan mereka paling dekat dengan Adinda.

Tak hanya itu Darren juga curiga kepada Jarvis yang akhir-akhir ini seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, Darren juga bingung dengan semua kasus kematian di Sky High School. Seolah-olah memang sudah direncanakan. Seperti CCTV yang tiba-tiba error atau penyelidikan diberhentikan karena alasan bahwa siswi itu bunuh diri.

Aneh sekali jika Darren tidak mencurigai Tegar dalam kasus kematian Kristal. Ia jelas-jelas berpapasan saat di tangga. Tegar terburu-buru turun dari rooftop.

"Kak," panggil Zelika.

Fokus Darren teralih, kini laki-laki itu menatap sang adik dengan raut tanya. Zelika tersenyum menampakkan deretan giginya. Ia mencoba mendekati Darren. Detik itu juga Darren segera menutup laptopnya. Takut kalau Zelika melihat data yang sudah ia retas.

"Kenapa Dek?" tanya Darren.

"Boleh anterin aku ke rumah sakit buat jenguk Yusuf." Zelika menatap Darren penuh harap. "Kalau Kak Darren nggak sibuk."

"Kakak nggak sibuk, sih. Mau sekarang atau nanti," kata Darren.

"Sekarang aja Kak." Mata Zelika berbinar-binar.

Sky High School { The End }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang