SHS - 11

145 20 2
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Jarvis Malik Hakan
Alisa Mumtaza Zahra
Darren Alfarezi

****

|Sky High School|

•••

"Kita harus menegakkan kebenaran. Korban perundungan harus mendapat keadilan."

****

Jarvis berada di atap sekolah. Berdiri tegak dengan pikiran yang sangat kacau. Ia menyeka air mata lantas menggenggam tangannya kuat-kuat.

"Pembunuh," ujar Jarvis tersulut emosi mengingat suatu kejadian.

Jarvis memegang kepalanya dengan kedua tangan. Insiden kecelakaan bus satu tahun yang lalu selalu berputar-putar. Pengidap sindrom hipertemesia hal terburuk dalam hidup Jarvis. Di mana ia harus mengingat semua kejadian yang dialami.

Jarvis berteriak saat kepalanya semakin sakit,"Nggak, nggak! Tolong selamatin, Suci."

Jarvis meracau tidak jelas, ia merasa bahwa kejadian itu terulang kembali. Jarvis menjambak rambutnya frustasi. Berharap semua rasa sakit beserta kenangan buruk menghilang dengan sekejap.

Jarvis melangkah tertatih-tatih meninggalkan atap. Penampilannya sangat kacau, seragam berantakan, rambut acak-acakan, tubuh berkeringat.

Tidak ada yang menegur Jarvis karena takut membuatnya marah. Mereka tahu kalau dia sedang kacau. Jarvis mudah sekali tersulut emosi.

"Awas, licin!" teriak seseorang ketika melihat Jarvis melewati teras ruang studio musik.

Namun, Jarvis tidak mendengarkannya hingga laki-laki itu terpeleset. Dia berusaha berdiri lalu menatap siswi yang sedang mengepel tersebut. Badan Jarvis sakit sekali terutama bagian pinggang. Kejadian itu disaksikan oleh banyak siswa.

"Maaf, Kak," ujar Alisa.

"Lo nggak bisa ngepel, hah?" seru Jarvis.

Alisa memegang erat gagang pel lantai,"Maaf, Kak. Aku nggak sengaja."

"Maaf, lo bilang? Badan gue sakit gara-gara lo," marah Jarvis.

"Lagian, Kak Jarvis jalannya nggak hati-hati," ujar Alisa.

"Lo nyalahin gue, Alisa?" Jarvis benar-benar tersulut emosi. "Setiap mengepel itu ada papan peringatan lantai licin."

Sky High School { The End }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang